Surabaya |Nusantara Jaya News – Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 tahun 2024 tingkat Provinsi Jawa Timur digelar pada Rabu (10/7) pagi di gedung Jatim Expo Surabaya.
Acara ini diselenggarakan oleh Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur dengan mengusung tema “Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas.”
Kepala Perwakilan (Kaper) BKKBN Provinsi Jatim, Dra. Maria Ernawati, M.M., dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Harganas ke-31 merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk merevitalisasi peran keluarga dalam menghadapi tantangan pembangunan nasional.
“Penyelenggaraan Harganas tingkat Provinsi Jawa Timur ini merupakan tindak lanjut dari peringatan Harganas yang telah dilaksanakan di Kota Semarang pada 29 Juni 2024 lalu,” jelas Maria Ernawati. (20/7/24).
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya peran keluarga dalam pembangunan bangsa serta memberikan penghargaan kepada pihak-pihak yang aktif dalam program Bangga Kencana di Provinsi Jawa Timur.
“Keluarga adalah tempat pertama dalam pembentukan karakter, nilai, dan pendidikan anak-anak yang kelak akan menjadi penerus bangsa. Melalui acara ini, kami berharap dapat memperkuat hubungan keluarga dan memberikan edukasi tentang peran penting keluarga dalam pembangunan negara,” ujar Maria Ernawati.
Dalam kesempatan ini, juga hadir Kepala BKKBN RI, Dr. dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), yang memperkenalkan aplikasi terbaru PopulationClop. Aplikasi ini masih dalam tahap awal dan baru diluncurkan di Provinsi Jawa Timur.
PopulationClop bertujuan untuk mencatat jumlah kelahiran dan kematian serta lokasi kejadian secara real-time, yang diharapkan dapat membantu pemerintah dalam pengambilan keputusan terkait populasi, meskipun saat ini data mengenai penduduk miskin atau stunting belum terintegrasi.
Hasto Wardoyo menargetkan penurunan angka stunting nasional menjadi 14% pada tahun ini dan optimis dengan tingkat partisipasi 97% dalam penimbangan bayi pada bulan Juni.PJ Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, juga menyampaikan pencapaian signifikan dalam program keluarga di provinsi ini.
Adhy Karyono mencatat penurunan stunting sebesar 1,5% menjadi 17,7%, yang merupakan penurunan tertinggi di tingkat nasional.
Selain itu, penimbangan bayi mencapai 97,38%, menunjukkan keberhasilan kebijakan program prioritas keluarga di Jawa Timur.
Dalam acara ini, PJ Gubernur juga meluncurkan aplikasi PopulationClop, yang memungkinkan pemantauan detik per detik mengenai kelahiran bayi dan diharapkan dapat membantu menangani pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang.
Adhy Karyono menegaskan pentingnya sinergi antara BPJS Kesehatan dan BKKBN untuk mencapai target penurunan stunting menjadi 14% pada tahun 2024. (Red)