banner 1000x130 **************************************** banner 1000x130

Skandal Pemotongan Paksa Beasiswa KIP di Kampus Sidoarjo Membuat Mahasiswa Takut

banner 2500x130 banner 2500x130 banner 1000x130

Sidoarjo |Nusantara Jaya News – Sejumlah mahasiswa di salah satu kampus di Sidoarjo mengungkapkan rasa takut dan kebingungan setelah mendapatkan ancaman dari pimpinan kampus terkait pemotongan paksa beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Beasiswa ini, yang seharusnya menjadi bantuan dari pemerintah untuk mahasiswa kurang mampu, menjadi sumber ketakutan dan tekanan psikologis bagi para penerimanya.

Pemotongan dana KIP dilakukan sejak awal semester hingga semester akhir, bahkan mahasiswa yang sudah lulus pun masih diminta untuk memberikan sebagian dari dana beasiswa mereka kepada pihak kampus.

Ancaman untuk dicabut dari penerima KIP atau dikeluarkan dari kampus menjadi alat intimidasi yang sering digunakan.

Salah satu mahasiswa yang memilih untuk merahasiakan identitasnya menyatakan,”Saya dan teman-teman kuliah hidup dengan keterbatasan biaya. Ketika dana KIP dipotong secara paksa, kami merasa dirugikan secara materi dan tekanan psikologis karena ancaman yang terus-menerus.

“Tindakan ini diduga sebagai pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh oknum pimpinan kampus.” ujar salah satu mahasiswa. Kamis (7/4/27)

Para mahasiswa juga menyoroti kejanggalan ketika mereka diundang untuk menghadiri pelatihan kewirausahaan yang pematerinya merupakan istri salah satu pimpinan kampus dengan inisial A.

Beasiswa KIP Kuliah sendiri dikeluarkan oleh pemerintah untuk memberi kesempatan bagi mahasiswa miskin berprestasi untuk melanjutkan pendidikan, sesuai dengan Permendikbud Nomor 10 Tahun 2020.

Perguruan tinggi tidak diizinkan untuk memotong biaya hidup penerima KIP dengan alasan apapun, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Mahasiswa penerima KIP berharap agar pimpinan kampus mengembalikan dana yang telah dipotong secara paksa.

Mereka juga bersiap melaporkan kasus ini ke Kejaksaan Tinggi Jawa Timur (KEJATI) jika intimidasi dan pemaksaan terus berlanjut.

Ketua Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Koorwil Jawa Timur, Heru MAKI, telah mengecam tindakan tersebut dan mengeluarkan surat tugas kepada Bidang Litbang dan investigasi MAKI Jatim.

Tim investigasi MAKI akan segera turun tangan untuk mendalami kasus ini dan melindungi keamanan serta kenyamanan saksi pelapor.

“MAKI Jatim berkomitmen untuk memberantas oknum-oknum yang melakukan pemotongan dana bantuan bagi mahasiswa kurang mampu ini. Bidang Hukum MAKI Jatim siap menjadi pendamping hukum GRATIS bagi saksi pelapor dan korban dalam menghadapi kasus ini,” ujar Heru MAKI.

Kasus pemotongan paksa beasiswa KIP di kampus Sidoarjo menjadi sorotan serius karena mengancam akses pendidikan bagi mahasiswa miskin dan menunjukkan perlunya penegakan hukum yang tegas terhadap praktik pungli di perguruan tinggi. (Red)

banner 1000x130
banner 2500x130 banner 1000x130
banner 1000x130 banner 2500x130