Surabaya |Nusantara Jaya News – Pemakaian air di Kota Surabaya telah melebihi standar nasional untuk kota metropolitan.
Menurut data dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada, penggunaan air di Surabaya mencapai lebih dari 200 liter per orang per hari, jauh di atas standar nasional yang hanya 140 liter per orang per hari.
Untuk mengatasi masalah ini, PDAM Surya Sembada bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Surabaya dalam melakukan sosialisasi pentingnya efisiensi penggunaan air, termasuk di tempat ibadah seperti masjid.
Ari Bimo Sakti, Senior Manager Komersial dan Hubungan Pelanggan PDAM Surabaya, menyatakan bahwa tempat ibadah sering kali menjadi salah satu lokasi dengan konsumsi air yang tinggi.
Oleh karena itu, diharapkan air di tempat-tempat ibadah dapat dioptimalkan penggunaannya agar tidak terjadi pemborosan.
“Sosialisasi ini dilakukan untuk menekan pemakaian air, termasuk di masjid yang biayanya disubsidi oleh PDAM. Harapannya, air bisa digunakan dengan tepat guna dan dihemat,” ujar Ari Bimo Sakti saat ditemui usai sosialisasi di Kantor PDAM Surya Sembada Surabaya pada Sabtu (10/8/2024).
Selain itu, Ari Bimo juga mengungkapkan bahwa masih banyak warga yang mengambil air dari masjid untuk keperluan rumah tangga mereka.
PDAM Surabaya telah menemukan beberapa kasus ini dan melakukan sosialisasi untuk menghentikan praktik tersebut.
Sementara itu, Abdul Wahid Alfaizin, Ketua Komisi Fatwa MUI Kota Surabaya, menjelaskan bahwa hingga kini belum ada fatwa khusus mengenai penggunaan air PDAM secara ilegal atau pencurian air, meskipun sudah ada fatwa terkait pencurian listrik.
Ia juga menekankan pentingnya efisiensi penggunaan air di tempat ibadah, dengan mencontohkan cara wudhu Rasulullah yang hanya menggunakan sekitar 750 ml air.
PDAM Surabaya berharap melalui sosialisasi ini, masyarakat dapat lebih sadar dalam menggunakan air secara bijak dan tepat guna, terutama di tempat-tempat ibadah. (Red)