Malang | Nusantara Jaya News – Dengan semangat memperluas jangkauan pasar, Generasi Emas Indonesia (Gesid) Jawa Timur (Jatim) menggelar Misi Dagang Go Pasar Global di Malang Creative Centre, pada hari Senin (12/8/2024) kemarin malam.
Acara ini mengusung tema pelung ekspor UMKM Malang Raya ke pasar internasional, dan dihadiri oleh beberapa toko yang penting memberikan pandangan mendalam mengenai tantangan dan peluang ekspor bagi UMKM lokal.
Beberapa tokoh penting hadir sebagai narasumber, yaitu Ahmad Fuad R, Anggota DPRD Kota Malang Raya dan Ketua Umum Gesid Malang Raya, Donny Tamtama, Kepala IPTC Sao Paulo, Brazil, dan Muhammad Damar, CEO Srayamall dengan didampingi oleh Plt. Ketua Umum Gesid Jatim Erling Elinda Yulianto.
Kegiatan ini diharapkan dapat membuka akses yang lebih luas bagi pelaku UMKM Malang Raya untuk menembus pasar internasional.
Dalam sambutannya, Plt. Ketua Umum Gesid Jatim Erling Elinda Yulianto mengatakan bahwa kegiatan yang digelar oleh Gesid ini bukan sekadar misi dagang berbentuk seminarz melainkan merupakan upaya keberlanjutan untuk yang bertujuan untuk membawa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia mencapai tujuan go export. Ia menekankan pentingnya pembinaan yang berkesinambungan bagi UMKM di berbagai daerah, mulai dari tingkat kabupaten/kota hingga desa.
“Kami berupaya untuk selalu membina pelaku UMKM di tiap daerah, kabupaten, kota sampai desa dengan tuuang akhir go export,” ujarnya dalam keterangan pers diterima oleh redaksi, Selasa (13/8/2024).
Selain itu, dukungan dari pihak swasta juga menjadi sorotan dalam acara ini. Erling mengatakan bahwa Seraya Mall, merupakan salah satu mitra strategis Gesid Jatim, menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan UMKM.
“Sebagai bentuk dukungan awal, Seraya Mall memberikan bantuan berupa tablet dan router untuk memfasilitasi kegiatan kepengurusan Gesid Jatim,” tutur Erling.
Menurut Erling, Seraya Mall akan selalu mendukung Gesid dalam ranah pemberdayaan UMKM, termasuk dengan memberikan doorprize dan berbagai fasilitas untuk menunjang program-program kami.
“Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, Gesid Jatim optimis bahwa UMKM Indonesia khusus Jatim dapat semakin berkembang dan mampu bersaing di pasar global melalui program – program inovatif dan berkelanjutan yang telah dirancang,” tukas Erling.
“Saya menargetkan dengan cara menghidupkan dan pemberdayaan serta membuka peluang ekspor baru di Bumdes Jatim,” harapnya.
Sementara itu, Kepala IPTC Sao Paulo Brazil Donny Tamtama menyampaikan bahwa potensi ekspor produk UMKM dari Jatim ke pasar Brazil masih besar, namun berbagai tantangan harus dihadapi oleh para eksportir. Ia pun menekankan bahwa meskipun produk Indonesia memiliki peluang besar di Brazil, masih banyak kendala yang perlu diatasi.
“Beberapa tantangan utama yang dihadapi produk Indonesia di Brazil. Diantaranya adalah kurang pengenalan produk Indonesia di pasar Brazil, jarak yang relatif jauh antara Indonesia dan Brazil, serta harga ekspor produk Indonesia yang kurang kompetitif,” imbuh Donny.
Donny mengungkapkan bahwa regulasi impor dan pajak di Brazil juga dinilai cukup rumit, serta konsumen Brazil cenderung memilih produk yang lebih mengutamakan kualitas meksipun dengan harga yang lebih tinggi.
“Produk Indonesia belum dikenal luas di Brazil, dan jarak yang jauh menjadi salah satu kendala utama,” imbuhnya.
“Tak hanya itu, produk kita sering kali dianggap kurang kompetitif dalam hal harga, dan proses regulasi impor di Brazil cukup menantang,” ucap Donny.
Peluang potensial meski begitu, Donny optimis bahwa peluang bagi UMKM Jatim untuk masuk ke Pasar Brazil tetap terbuka lebar.
“ITPC Sao Paulo telah menjalin kerjasama dengan beberapa Konsultan di Brazil untuk bisa menemukan buyer atau importir potensial bagi produk Indonesia,” kata Donny.
Ia juga menyebutkan bahwa Brazil mulai mencari pemasok selain dari China, membuka peluang besar bagi Indonesia untuk masuk ke pasar ini.
“Loyalitas konsumen Brazil dan dimulainya perundingan Indonesia – Mercosur Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) menjadi angin segar bagi ekspor produk – produk Indonesia ke Amerika latin,” tukas Donny.
Lebih lanjut, Kata Donny, Kinerja ekspor Indonesia pada tahun 2023, dimana total ekspor mencapai USD 258, 81 miliar dengan ekspor non migas sebesar USD 242,9 miliar.
“Data tersebut menunjukkan potensi besar ekspor Indonesia, yang diharapkan terus meningkat seiring dengan semakin terbukanya pasar-pasar baru seperti Brazil,” lanjutnya.
Donny berharap besar terhadap keberlanjutan upaya pemasaran produk Indonesia di Brazil.
“Dengan kerja keras dan strategis yang tepat, produk UMKM Jatim dapat bersaing dan diterima dengan di Pasar Brazil,” pungkasnya.