****************************************
Surabaya | Nusantara Jaya News – Dalam upaya melestarikan dan mengenalkan warisan sejarah surabaya, Hotel Majapahit Surabaya menggelar acara mengenal Heritage Hotel Tour. Acara ini berlangsung para hari Rabu (14/8/2024), ini menawarkan pengalaman unik bagi para peserta untuk menjelajahi sejarah panjang hotel legendaris tersebut.
Selain tour hotel, acara ini juga menghadirkan Talkshow inspiratif dengan narasumber Ady Setyawan, penulis dan pencinta sejarah dan Kahar Salamun, General Manager (GM) Hotel Majapahit Surabaya.
Konsep heritage hotel tour ini merupakan wisata sejarah, acara ini tidak hanya membuka wawasan mengenai masa lalu, tetapi juga mengajak para awak media untuk merenungkan nilai-nilai perjuangan melalui berbagai kisah yang melekat pada hotel bersejarah ini.
General Manager (GM) Hotel Majapahit Surabaya Kahar Salamun mengatakan bahwa hotel Majapahit merupakan hotel yang bersejarah dan kami akan terus berupaya edukasi untuk generasi milenial dan gen Z, dengan memperkenalkan sejarah yang kaya dan estetik di hotel Majapahit serta kaitannya dengan sejarah Surabaya.
“Hotel Majapahit Surabaya, yang awalnya didirikan pada tahun 1910 sebagai hotel oranye, telah menjadi saksi berbagai peristiwa penting, termasuk pendudukan Jepang dan peristiwa heroik perbaikan bendera para tahun 1945,” ujarnya.
Kahar menyampaikan bahwa melalui tour hotel yang kami tawarkan, para peserta dan awak media tidak hanya diajak mengenal sejarah hotel ini, tetapi juga memahami sejarah Surabaya dan perjuangan bangsa Indonesia.
“Kami ingin generasi muda tidak hanya mengenal hotel Majapahit sebagai sebuah bangunan bersejarah, tetapi juga sebagai saksi bisu dari berbagai peristiwa penting dalam perjalanan bangsa,” kata dia.
Menurut Kahar, dengan memelihara dan menjaga eksistensi hotel ini, kami berharap nilai sejarahnya yang tak bernilai dapat terus dikenang dan diwariskan kepada generasi muda.
“Heritage tour hotel ini dimulai dari lobbby yang dipenuhi dengan foto – foto lama surabaya, kemudian dilanjutkan dengan pengelasan tentang asal usul hotel ini dan berakhir di kamar 33, yang dulunya adalah kantor perwakilan eropa,” tutur Kahar.
“Edukasi ini kami lakukan agar mereka tidak hanya mengetahui, tetapi juga menghargai sejarah yang ada disekitar mereka,” pungkasnya.
