Medan | Nusantara Jaya News – Bukan Gertak sambal, bukan pula sembarang sambal, Sambal ini gelar diskusi publik mendukung tokoh muda maju sebagai Bacalon Walikota Medan.
Mereka adalah Sahabat Muda Bang Hidayatullah (SAMBAL), menggelar diskusi publik bertemakan “79 Tahun Indonesia merdeka, Medan mau dibawa kemana?”.
Dalam diskusi publik ini, Sambal sekaligus Deklarasi Dukungan kepada Hidayatullah sebagai calon walikota Medan, pada Rabu (14/08/2024) di Warkop Agam Saboeh Kesawan Medan.
SAMBAL menyoroti Pilkada serentak di Kota Medan. Sehingga menggelar diskusi publik dan deklarasi dukungan kepada Bang Hidayatullah sebagai langkah serius dalam menghadapi Pilkada Kota Medan.
Selain itu juga sebagai wadah refleksi usia Indonesia yang ke -79 tahun, dan apa saja yang perlu dibenahi dalam usia Indonesia ke -79 tahun tersebut.
Turut hadir pemateri dalam diskusi tersebut Muhammad Liputra selaku Ketua Umum SAMBAL dan Fahrul Rozi Panjaitan Direktur Eksekutif Wilayah Prodewa Sumatera Utara.
Ketua SAMBAL, Muhammad Liputra dalam materinya sampaikan bahwa Kota Medan adalah kota yang sangat penting ketika berbicara Indonesia.
Indonesia dikatakan berhasil bukan karena megahnya Jakarta namun ketika meratanya seluruh pembangunan sampai ke daerah-daerah.
Medan adalah kota dengan PDRB tertinggi di Pulau Sumatera sehingga Medan adalah kota yang sangat dipertimbangkan di Indonesia.
“PR terbesar kita di Medan saat ini adalah keadilan dan pemerataan, Medan sudah sebagai kota yang kaya jika dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang terjadi, tapi faktanya masih banyak sekali orang miskin di Medan” ujar Liputra.
Sehingga tugas terbesar dalam Pilkada kota Medan mendatang adalah mencari calon Walikota yang bisa pro kepada rakyat kecil.
Di Medan hari ini kita masih berfokus pada pembangunan fisik yang terjadi tanpa melihat realitas bahwa kebutuhan terbesar masyarakat adalah kehidupan sehari-hari.
“Sehingga daripada pembangunan-pembangunan yang terus digalakkan dalam penganggaran APBD yang ada, kenapa tidak sebaiknya pemerintah lebih berfokus pada menuntaskan kemiskinan yang ada.” Ungkap Liputra.
Dalam diskusi publik SAMBAL “79 tahun Indonesia Merdeka, Medan mau dibawa kemana?” tersebut juga menyoroti aspek persiapan pembangunan bagi para pemuda Kota Medan.
Di dalam momentum Pilkada Fahrul Rozi Panjaitan selalu Direktur Eksekutif Wilayah Prodewa Sumut mengatakan
“Mengutip pernyataan Tan Malaka, Merdeka 100%, sudahkah kita warga medan merdeka 100%?Apa yang dimaksud merdeka 100%? Merdeka 100% adalah ketika rakyatnya merasakan rasa aman hidup di Kota Medan” ujar Rozi.
Masyarakat tidak lagi ketakutan saat berada di jalanan kota Medan. Merdeka 100% adalah ketika pendidikan bisa dijangkau oleh seluruh masyarakat.
Merdeka 100% adalah ketika kemiskinan bisa dituntaskan dan pertumbuhan ekonomi bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat.
Hari ini Kota Medan jauh dari kata merdeka 100%. Kemiskinan, kriminalitas, pendidikan dsb adalah catatan besar yang perlu diseriusin oleh pemimpin di Kota ini.
“Medan butuh pemimpin yang berkapasitas melihat realitas Kota Medan yang sebenarnya. Saat ini yang saya lihat memang ada disosok Bang Hidayatullah” tegas Rozi.
Beliau sudah begitu berpengalaman dalam birokrasi. Sejak usia 25 tahun, bang Hidayatullah ini sudah menjadi anggota DPRD.
“Kemudian pengalaman menjadi DPR RI kemarin pun kita lihat penuh dengan prestasi” pungkasnya.
Deklarasi dukungan disampaikan oleh Muhammad Liputra selaku ketua SAMBAL dan diikuti oleh seluruh peserta yang berhadir.
Diakhir acara Muhammad Liputra menjelaskan Deklarasi ini adalah bentuk komitmen dan dukungan penuh kami, anak-anak muda Kota Medan yang tergabung didalam SAMBAL.
“Kami menyoroti dari seluruh bakal calon walikota yang ada hanya Hidayatullah yang punya kemampuan dan pengalaman yang paling memumpuni” tambah Liputra.
Karir sebagai DPR RI pada periode 2019-2024 lalu, dengan capaian segudang prestasi membuktikan bang Hidayatullah, S.E yang paling mampu pimpin Kota Medan.
“Pemimpin harus dekat bersama rakyat kecil. Sampai hari ini bakal calon Walikota Medan yang paling dekat dan perduli dengan rakyat kecil adalah Bang Hidayatullah.” tutupnya. (SPT)