Surabaya|Nusantara Jaya News – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memperluas uji coba makan bergizi gratis di sekolah-sekolah dengan menambah jumlah sekolah peserta dari dua menjadi lima.
Awalnya, uji coba ini hanya dilakukan di SDN Klampis Ngasem III/512 dan SDN Menur Pumpungan, namun kini bertambah tiga sekolah, yaitu SDN Wonorejo V/316, SDN Lidah Kulon IV, dan SDN Margorejo V/407.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengungkapkan bahwa penambahan sekolah ini merupakan bagian dari tahap kedua uji coba, yang melibatkan tiga sekolah tambahan.
“Jadi dalam tahap kedua pelaksanaan uji coba makan gratis ini, ada penambahan tiga sekolah. Sementara itu, untuk dua sekolah sebelumnya uji cobanya juga masih terus berjalan,” ujar Eri dalam keterangannya pada Minggu (18/8/2024).
Eri menjelaskan bahwa penambahan sekolah ini didukung oleh berbagai stakeholder dan melibatkan UMKM Surabaya.
Program ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi gizi buruk dan stunting, tetapi juga mendukung ekonomi lokal melalui pemberdayaan UMKM.Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Yusuf Masruh, menambahkan bahwa tahap pertama uji coba melibatkan dua sekolah di Surabaya Timur dengan target 600 siswa.
Pada tahap kedua, tiga sekolah tambahan dari wilayah Surabaya Pusat, Barat, dan Selatan ikut serta dengan target 700 siswa.
Uji coba ini berlangsung dari 13 hingga 30 Agustus 2024 dan bekerja sama dengan PT Gojek Tokopedia (GoTo).Setiap sekolah mengikuti prosedur operasional standar (SOP) yang ketat, mencakup pemesanan makanan, distribusi, dan pemilahan sampah.
Setelah makan, siswa diajarkan mencuci tangan, berdoa, dan memilah sampah organik dan anorganik. Beberapa sekolah, seperti SD Negeri Margorejo V/407, juga mengolah sampah makanan dengan mencuci dan menjual wadah plastik bekas.
“Misalnya, sisa makanan dan sampah plastik bungkus makanan harus dibuang secara terpisah. Hal-hal seperti ini yang kita ajarkan kepada anak-anak,” jelas Yusuf. (Red)