Bondowoso|Nusantara Jaya News – Dalam rangka mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) serta mendukung keberhasilan reboisasi tahun 2024, Asper KBKPH Bondowoso Zainul Lutfi bersama KRPH Wringintapung Holip Hasasnovi, dan jajarannya mengadakan sosialisasi pada puncak musim kemarau tahun ini.
Acara yang bertempat di sekretariat LMDH Rengganis, Desa Kabuaran, Kecamatan Grujugan, Bondowoso, berlangsung pada Jumat (30/8/2024).
Sosialisasi yang dihadiri oleh puluhan petani dan tokoh masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai dampak buruk Karhutla dan pentingnya persiapan pelaksanaan penanaman di tahun 2024.
Zainul Lutfi menjelaskan bahwa Karhutla memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat, terutama melalui polusi udara yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan.
Ia menekankan pentingnya kesadaran dari seluruh lapisan masyarakat, khususnya petani hutan, untuk mencegah dan menanggulangi Karhutla.
KRPH Wringintapung, Holip Hasasnovi, dalam arahannya menekankan agar para anggota LMDH yang mayoritas merupakan petani hutan segera melakukan persiapan seperti pembersihan lokasi tanpa membakar, pengolahan tanah, serta pembuatan dan pemasangan acir sesuai dengan petunjuk teknis.
Holip juga mengingatkan agar proses pengangkutan dan penanaman bibit dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan keberhasilan pertumbuhan tanaman sesuai harapan manajemen Perhutani.
Misbakhul Munir, Administratur Perhutani KPH Bondowoso, melalui sambungan telepon, menyampaikan apresiasi atas upaya pendekatan dan sosialisasi yang dilakukan oleh jajarannya.
Menurutnya, dengan terbangunnya kesepahaman antara petugas Perhutani dan masyarakat, program kerja dapat berjalan dengan lancar dan mencapai hasil yang diharapkan.
Acara sosialisasi yang sengaja diadakan pada malam hari ini diakhiri dengan penandatanganan komitmen bersama seluruh petani untuk mencegah, dan memberantas gangguan keamanan hutan, dan Karhutla serta komitmen untuk memastikan keberhasilan penanaman dengan tingkat pertumbuhan yang sesuai harapan Perhutani. (Red)