BADUNG | Nusantarajayanews.id – Hingga akhir masa jabatan Bupati Badung Giri Prasta, masalah krisis air bersih di wilayah Kuta Selatan belum juga terselesaikan. Meski Pendapatan Asli Daerah (PAD) Badung mencapai Rp10 triliun, kebutuhan dasar seperti air bersih masih menjadi polemik di tengah masyarakat.
Pasangan Calon (Paslon) Made Muliawan dan Putu Agus Suradnyana (Mulia-Pas) untuk Cagub dan Cawagub Bali serta I Wayan Suyasa dan Alit Yandinata (Suyadinata) sebagai Cabup dan Cawabup Badung yang diusung Partai Gerindra pada Pilkada 2024-2029 menjanjikan penyelesaian masalah air sebagai prioritas utama dalam program mereka.
Suyasa bersama pasangannya Alit Yandinata memiliki beberapa program penting untuk kesejahteraan masyarakat Badung, seperti konsep mereka menjadikan masyarakat Badung Sejahtera, Bahagia, dan merata. Dan jika terpilih mereka ingin program yang mereka sudah konsepkan akan bisa dilaksanakan di kepemimpinan nya nanti.
Ketua Tim Pemenangan Paslon Mulia-Pas dan Suyadinata, I Wayan Disel Astawa, mengungkapkan bahwa penyelesaian krisis air ini akan menjadi salah satu fokus utama mereka jika terpilih nanti. Ia menyampaikan keluhan masyarakat Badung Selatan terkait kekurangan air bersih, padahal daerah ini memiliki PAD yang sangat besar.
“Salah satu tugas besar kami adalah menyelesaikan masalah air di Badung Selatan. Dengan PAD sebesar Rp10 triliun, seharusnya tidak ada lagi permasalahan air yang belum terselesaikan,” tegas Disel Astawa saat acara deklarasi dukungan pada Senin (16/9/2024).
Disel juga mempertanyakan ke mana alokasi anggaran selama ini, mengingat Badung seharusnya mampu mengatasi masalah tersebut dengan sumber daya yang dimiliki. Menurutnya, perkembangan pariwisata dan pertumbuhan penduduk yang pesat memerlukan evaluasi lebih lanjut mengenai kebutuhan air bersih di wilayah tersebut.
Senada dengan itu, Cabup I Wayan Suyasa yang didampingi Cawabup Alit Yandinata juga menegaskan komitmennya untuk memprioritaskan penyelesaian masalah air di Badung Selatan. Menurutnya, sebagai perusahaan daerah, PDAM harus diberikan dukungan penuh oleh pemerintah untuk memastikan pasokan air bersih bagi masyarakat.
“Jika diberi kesempatan, kami berkomitmen untuk segera menyelesaikan masalah air di Kuta Selatan dalam tahun pertama kepemimpinan kami,” pungkas Suyasa. (Tika)