banner 1000x130 **************************************** banner 1000x130

Sejarah Peta Pulau Jawa Kuno Abad ke-16

banner 2500x130 banner 2500x130 banner 1000x130

Jawa |nusantara jaya news – Java la Grande, sebuah pulau besar yang muncul dalam peta kuno abad ke-16, telah lama memancing perdebatan di kalangan sejarawan dan peneliti. Pulau ini muncul dalam peta yang menggambarkan wilayah selatan Pulau Jawa, yang konturnya menyerupai Australia.

Teori ini seringkali memunculkan pertanyaan menarik tentang apakah mitos Nyiroro Kidul, sosok mitologis yang dipercaya menguasai Laut Selatan Jawa, bisa memiliki keterkaitan dengan upaya menjaga rahasia atau perlindungan terhadap pulau besar tersebut.

banner 300x250

Berdasarkan kisah Marco Polo dan peta-peta buatan para penjelajah Perancis sebelum abad ke-17, Java la Grande sering digambarkan sebagai benua atau pulau besar yang memanjang hingga ke Antartika, hampir seolah bersatu dengan Pulau Jawa.

Pulau ini disebut-sebut berpenduduk dengan peradaban yang maju. Pandangan ini juga ditegaskan oleh penyair Portugis, Luis de Camões, yang dalam puisi terkenalnya melukiskan pulau tersebut sebagai sangat luas dan bergelora di Selatan.

Dari sudut pandang ini, ada teori spekulatif yang mengaitkan Java la Grande dengan mitos Nyiroro Kidul. Apakah mungkin bahwa leluhur orang-orang di Pulau Jawa saat itu menyusun mitos Nyiroro Kidul sebagai alat untuk melindungi rahasia besar yang tersembunyi di selatan?

Jika mitos ini berfungsi sebagai penghalang mistis atau metaforis, maka cerita tentang penguasaan Nyiroro Kidul atas Laut Selatan bisa saja dibuat untuk menjauhkan orang-orang dari mencari tahu lebih dalam tentang pulau tersebut.

Dalam teori ini, orang-orang dari Java la Grande mungkin memiliki teknologi yang sangat maju, namun tidak ingin teknologi tersebut jatuh ke tangan orang luar.

Jika demikian, mitos Nyiroro Kidul yang penuh unsur magis dan supranatural bisa saja lahir dari interpretasi teknologi yang sulit dipahami oleh leluhur kita.

Penggambaran Nyiroro Kidul sebagai sosok yang tidak bisa dilawan dan menguasai kekuatan alam bisa mencerminkan pemahaman terhadap teknologi yang luar biasa, namun oleh penduduk setempat dianggap sebagai hal mistis.

Ada pula penafsiran lain yang menyebut bahwa istilah “Selatan” (dalam hal ini Laut Selatan) memiliki makna tersirat sebagai “lautan palsu.” Kata yang diakhiri dengan “-an” dalam bahasa Jawa sering kali digunakan dalam konteks permainan atau sesuatu yang tidak nyata.

Berdasarkan pemikiran ini, mungkin “Laut Selatan” bukanlah lautan sesungguhnya, melainkan ilusi optik atau teknologi canggih yang digunakan untuk menyembunyikan pulau Java la Grande dari penglihatan.

Meskipun teori ini menarik, penting untuk dicatat bahwa sejauh ini, tidak ada bukti arkeologis atau historis yang mendukung keberadaan teknologi canggih atau masyarakat maju di Java la Grande.

Namun, gagasan bahwa mitologi, seperti Nyiroro Kidul, mungkin digunakan sebagai cara untuk melindungi wilayah tertentu dari penemuan atau invasi luar, adalah konsep yang sudah ada dalam banyak kebudayaan di dunia.

Sebagai kesimpulan, meskipun tidak ada bukti kuat yang mengaitkan Java la Grande dengan mitos Nyiroro Kidul, kemungkinan adanya hubungan antara keduanya tetap menjadi spekulasi yang menarik.

Ini juga mengundang kita untuk mempertimbangkan bagaimana mitologi, kepercayaan, dan sejarah bisa saling terkait dalam menjaga atau menutupi hal-hal tertentu di masa lalu.

(Sejarah Budaya)

banner 1000x130
https://nusantarajayanews.id/wp-content/uploads/2025/05/IMG-20250528-WA0005-e1748427094351.jpg
banner 1000x130 banner 2500x130