Surabaya |nusantara jaya news – Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Surabaya, Novli Bernardo Thyssen, dilaporkan ke Polrestabes Surabaya atas dugaan penganiayaan terhadap seorang perempuan berinisial EDS (46).
Laporan tersebut telah dikonfirmasi oleh AKP Haryoko Widhi, Kasi Humas Polrestabes Surabaya, dengan nomor laporan LP/B/673/VI1/2024/SPKT/ Polrestabes Surabaya/Polda Jawa Timur tertanggal 15 Juli 2024.
“Kasus dugaan penganiayaan ini sudah dilaporkan sejak Juli 2024, dan saat ini masih dalam proses penyelidikan,“ ujar AKP Haryoko, Rabu (25/9/2024).
Penganiayaan tersebut terjadi pada Kamis, 11 Juli 2024, ketika dirinya tidak sengaja muntah di dalam mobil milik Novli. Ia mengklaim bahwa Novli secara spontan memukulnya hingga babak belur.
“Tidak ada masalah besar, saya hanya tidak sengaja muntah di mobil. Tiba-tiba dia memukul saya tanpa henti,” jelas EDS pada Kamis (26/9/2024).
Korban menambahkan bahwa kejadian tersebut berlangsung di dalam mobil, sehingga tidak ada saksi mata yang melihat. Namun, hasil visum menunjukkan adanya luka akibat pemukulan.
EDS juga menyebut bahwa hingga saat ini Novli tidak pernah meminta maaf dan justru mengklaim bahwa korban memukuli dirinya sendiri.
Sementara itu, Novli Bernardo Thyssen membantah tuduhan penganiayaan tersebut. Menurutnya, saat kejadian, ia hanya berusaha mengantar EDS pulang karena EDS dalam kondisi mabuk berat. Novli menjelaskan bahwa korban menolak turun dari mobil dan muntah di dalamnya, sehingga timbul cekcok di antara keduanya.
“Dia mabuk, dan ketika saya memintanya turun, dia malah memukuli dirinya sendiri. Besoknya kami masih sempat makan siang bersama,” ujar Novli pada Jumat (27/9/2024).
Diketahui, Novli dan EDS telah menjalin hubungan selama sembilan bulan dan sempat berencana menikah. Namun, menurut Novili, ia kini berniat mengakhiri hubungan tersebut karena beberapa masalah yang muncul belakangan. (red)