Bondowoso |nusantara jaya news – Pendapatan dari sektor agroforestry, khususnya kopi, di wilayah kerja Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bondowoso mendapat perhatian khusus dari Manajemen Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur.
Hal ini seiring dengan melekatnya predikat Bondowoso sebagai “Republik Kopi”. Setelah Kepala Perhutani Divisi Regional (Kadivre) Jatim, Wawan Triwibowo, S.Hut., M.P., melakukan inspeksi beberapa hari lalu.
Kini giliran Wakil Kepala Perhutani Divisi Regional (Wakadivre) Jatim, Suratno, S.Hut., melaksanakan kunjungan kerja ke wilayah KPH Bondowoso, tepatnya di petak 28A seluas 4,10 hektar di wilayah RPH Sukorejo BKPH Sukosari, pada Rabu (11/09/2024).
Wakadivre didampingi oleh Mahfud Wawan Prasetyo, S.Hut., Kepala Seksi Keamanan Divre Jatim, dengan tujuan untuk mengetahui langsung pengelolaan agroforestry kopi dan sadapan getah pinus, serta memberikan motivasi kepada petugas di lapangan.
Anton Sujarwo, S.Hut., Wakil ADM KSKPH Bondowoso Selatan, yang mewakili Administratur KPH Bondowoso, menjelaskan bahwa di petak 28A terdapat tanaman pinus yang ditanam pada tahun 1989.
Masyarakat sekitar memanfaatkan lahan di antara barisan tanaman pinus untuk bercocok tanam kopi guna menunjang perekonomian mereka.
“Ada dua kegiatan pengelolaan di petak ini, yaitu pemeliharaan tanaman kopi dan sadapan getah pinus, yang telah masuk dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2024,” jelas Anton.
Anton juga melaporkan bahwa realisasi produksi getah pinus di petak tersebut baru mencapai 66% dari target NPS sebesar 70%, karena masyarakat fokus pada panen kopi yang berlangsung sejak Juni hingga Agustus.
Namun, pihaknya optimis bahwa target produksi getah pinus akan tercapai 100% pada akhir tahun.
Dalam arahannya, Suratno, S.Hut., mengucapkan terima kasih atas kerja keras petugas di lapangan dan meminta penanganan khusus terkait pengelolaan di petak tersebut.
Dia juga menekankan pentingnya pembinaan intensif kepada masyarakat dan penyadap agar dua kegiatan ini dapat berjalan beriringan dengan baik.
Mengakhiri kunjungan, Wakadivre Jatim menyempatkan diri untuk melihat Sekolah PAUD Tunas Rimba, yang dibina oleh Perhutani KPH Bondowoso, di Desa Sukorejo, Kecamatan Sumber Wringin, Bondowoso.
Tag: KPH Bondowoso, Agroforestry Kopi, Getah Pinus, Perhutani Jatim, Agroforestry, Pengelolaan Hutan, Bondowoso Republik Kopi, Produksi Getah Pinus, RKAP 2024, Wakadivre Jatim, Pendidikan PAUD. (Red)