Surabaya |nusantara jaya news – LSM Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Jawa Timur menyatakan adanya penolakan yang besar terhadap Eri Cahyadi di kalangan masyarakat Surabaya, meskipun kotak kosong yang akan dihadapi dalam pemilihan merupakan ciptaannya sendiri.
Fenomena ini dianggap sebagai hal yang langka dan menarik, seperti diungkapkan oleh Heru selaku Ketua MAKI Jatim dalam pertemuan yang digelar di Resto Hedon Estate Jl. Ngagel Tim. No.23, Pucang Sewu, Kec. Gubeng, Surabaya pada Minggu (6/10/2024).
“Fenomena ini sangat unik. Eri yang menciptakan kotak kosong kini justru terlihat takut akan keberadaannya. Padahal kotak kosong tersebut adalah hasil karyanya sendiri,” ungkap Heru MAKI.
Mereka menilai bahwa penolakan terhadap Eri Cahyadi semakin besar, termasuk dari kalangan ASN di Surabaya.
Sebuah survei informal bahkan menyebutkan bahwa 80% ASN di Surabaya tidak mendukung Eri, dengan hanya 7% yang memberikan dukungan.
“Ini bukan semata-mata masalah melawan Eri atau partai politiknya, melainkan tentang bagaimana demokrasi seharusnya berjalan. KPU harus transparan mengenai bagaimana masyarakat bisa memilih kotak kosong dan apa implikasinya,” tegasnya.
Heru MAKI juga menekankan bahwa sosialisasi terkait pilihan kotak kosong harus dilakukan dengan baik oleh KPU agar masyarakat paham dan tidak terjebak dalam ketidakjelasan.
“Demokrasi harus tetap berjalan. Jika masyarakat ingin mendukung program Eri, mereka dapat memilih kotak kosong,” tambahnya.
MAKI Jatim dan pendukung kotak kosong berencana melakukan kampanye secara masif dalam waktu dekat, meskipun mereka menunggu momentum yang tepat untuk memulai gerakan ini. (Red)