banner 1000x130 **************************************** banner 1000x130

Gamal Albinsaid Soroti Kualitas Pendidikan Indonesia: Evaluasi Sistem Pendidikan Sangat Dibutuhkan

banner 2500x130 banner 2500x130 banner 1000x130

Jakarta|nusantara jaya news – Anggota DPR RI Gamal Albinsaid menyoroti rendahnya kualitas sumber daya manusia Indonesia dalam sektor pendidikan. Dalam keterangannya di Jakarta pada Jumat (18/10/2024), Gamal menegaskan pentingnya evaluasi terhadap sistem pendidikan di Indonesia, terutama melihat hasil Program for International Student Assessment (PISA) 2022 yang menempatkan Indonesia di peringkat 69 dari 81 negara.

Menurut Gamal, skor yang diraih oleh Indonesia untuk membaca, matematika, dan sains jauh di bawah target yang ditetapkan dalam RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional). Skor membaca hanya mencapai 356, sementara target RPJMN adalah 392. Untuk matematika, Indonesia hanya mendapatkan skor 366 dari target 392, dan sains berada di angka 383 dari target 402.

banner 2500x130

“Ini merupakan skor terendah sepanjang sejarah Indonesia mengikuti PISA. Capaian nilai kita tertinggal jauh dari rata-rata negara OECD dan ASEAN,” ujar politisi dari Fraksi PKS itu.

Selain itu, Gamal juga menyoroti krisis literasi yang tengah dihadapi Indonesia. Berdasarkan data UNESCO, dari 1.000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang rajin membaca. Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian World’s Most Literate Nation Ranking yang menempatkan Indonesia di peringkat 60 dari 61 negara dalam hal minat baca.

“Kualitas outcome pendidikan kita masih jauh dari optimal, terlihat dari berbagai hasil assessment pendidikan,” lanjut Gamal.

Tidak hanya literasi, Indonesia juga mengalami krisis dalam hal numerasi. Gamal menyebut bahwa berbagai assessment, termasuk tes IFLS, menunjukkan stagnasi dalam kemampuan numerasi siswa. Tes tersebut menunjukkan peningkatan yang minim dari siswa kelas 1 hingga kelas 12, dengan peningkatan kemampuan numerasi hanya sekitar 12 persen dalam 12 tahun pendidikan.

Gamal menilai bahwa meskipun akses pendidikan sudah terbuka lebar dengan anggaran pendidikan yang besar, peningkatan kualitas pembelajaran belum sejalan. “Kita perlu memprioritaskan kemampuan literasi dan numerasi sebagai orientasi pembelajaran. Fokusnya harus berubah dari sekadar schooling ke learning,” tegasnya.

Dengan alokasi anggaran pendidikan yang mencapai Rp 665 triliun, Gamal menekankan bahwa Indonesia seharusnya mampu melakukan akselerasi dalam peningkatan indikator kinerja pendidikan. Namun, hasil yang ada saat ini menunjukkan bahwa evaluasi dan perubahan mendasar dalam sistem pendidikan sangat diperlukan. (Red)

banner 1000x130
banner 2500x130 banner 1000x130
banner 1000x130 banner 2500x130