Ditulis Oleh: Emma Triadelina Hutabarat
Di era Gen Z ini, literasi digital bukan lagi sekedar keterampilan tambahan, tetapi menjadi kebutuhan mendasar. Gen Z, yang lahir dan tumbuh di tengah kemajuannya teknologi, memiliki keunggulan dalam hal adaptasi terhadap platform digital.
Literasi digital adalah kemampuan yang semakin penting di era modern ini, dimana teknologi dan informasi digital telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari hari. Literasi digital mencakup kemampuan untuk menggunakan perangkat teknologi Tetapi juga pemahan kritis tentang bagaimana informasi dikonsumsi, diproduksi dan disebarluaskan di dunia digital.
Literasi digital juga merupakan kemampuan dan keterampilan yang esensial di era teknologi dan informasi saat ini. Dengan literasi yang baik, kita gen Z tidak hanya mampu menggunakan perangkat teknologi dengan efektif, tetapi juga kota memiliki kemampuan untuk mengevaluasi informasi yang banyak sekali ditemukan di dunia maya secara kritis.
Menurut Dr. Sudirman, S.E., M.Pd. dan Mahfuzi Irwan, S.Pd., M.Pd. dalam buku yang berjudul“PENDIDIKAN MULTILITERASI” 2023 mengatakan bahwa literasi digital itu bukan hanya sekedar kemampuan mencari, menggunakan dan menyebarkan informasi, akan tetapi diperlukan kemampuan dalam membuat informasi dan evaluasi kritis, ketetapan aplikasi yang digunakan dan pemahaman mendalam dari isi informasi yang terkandung dalam konten digital tersebut.
Pentingnya literasi digital terletak pada kemampuan untuk memberdayakan individu dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari pendidikan, pekerjaan, hingga partisipasi dalam masyarakat. Dengan kemampuan literasi digital yang sempurna, seseorang akan dapat mengidentifikasi informasi yang akurat dan relevan, memahami cara kerja platfirm digital, dan melindungi diri dari resiko seperti HOAX, cyberbullying, ataupun pencurian identitas.
Di era informasi yang bergerak cepat seperti sekarang, Generasi Z menghadapi tantangan unik dalam menavigasi lautan data yang tak terhingga. Dikenal sebagai generasi yang paling terhubung secara digital, Gen Z memiliki akses mudah ke berbagai sumber informasi. Namun, tantangan yang dihadapi bukan hanya soal akses, tetapi bagaimana mereka menyaring, memahami, dan menggunakan informasi tersebut dengan bijak.
Gen Z, yang tumbuh dalam lingkungan di mana arus informasi tidak hanya deras tetapi juga bercampur antara fakta, opini, dan misinformasi. Kemampuan untuk berpikir kritis dan memilah informasi yang benar dari yang salah menjadi esensial. Literasi digital di kalangan Gen Z perlu lebih dari sekadar kemampuan teknis; ini mencakup kecerdasan untuk menavigasi media digital dengan pemahaman yang mendalam dan kritis.
Meskipun Gen Z dikenal sebagai generasi yang cepat beradaptasi dengan teknologi, tidak berarti mereka otomatis imun terhadap dampak negatif dari gelombang informasi yang besar.
Mereka perlu dilengkapi dengan keterampilan literasi digital yang memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi bias, mengevaluasi kredibilitas sumber, dan menghindari jebakan me informasi yang marak di dunia maya.
Selain itu, literasi digital yang baik juga memberi Gen Z kemampuan untuk memanfaatkan teknologi secara positif. Ini termasuk menggunakan platform digital untuk pendidikan, kreativitas, dan aktivisme sosial.
Dengan literasi digital yang kuat, mereka tidak hanya menjadi konsumen informasi yang cerdas tetapi juga produsen konten yang bertanggung jawab, mampu menyumbangkan pemikiran dan ide yang bermakna di tengah arus informasi global.
Dengan demikian, dalam menghadapi gelombang informasi yang tak terbendung, Gen Z perlu dilengkapi dengan literasi digital yang kuat dan kokoh. Ini bukan hanya untuk melindungi diri mereka dari dampak negatif dunia digital, tetapi juga untuk memastikan mereka dapat memaksimalkan potensi teknologi dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Dalam menghadapi gelombang informasi yang deras di era digital, Gen Z harus mengembangkan literasi digital yang lebih dari sekadar kemampuan teknis.
Mereka perlu menguasai keterampilan berpikir kritis dan evaluasi informasi untuk memastikan bahwa mereka tidak hanya menjadi konsumen informasi yang pasif, tetapi juga pembuat konten yang cerdas dan berkontribusi positif di dunia maya.
Literasi digital yang kuat akan memberdayakan Gen Z untuk menavigasi dunia digital dengan percaya diri dan tanggung jawab, menjadikan mereka generasi yang benar-benar siap untuk tantangan dan peluang masa depan.
Sebagai generasi yang lahir dan besar di tengah revolusi digital, Gen Z memiliki potensi besar untuk menjadi pengguna teknologi yang cerdas dan bertanggung jawab. Namun, agar mampu menavigasi gelombang informasi yang semakin kompleks, literasi digital harus diprioritaskan.
Dengan literasi digital yang kuat, Gen Z tidak hanya mampu menyaring informasi secara kritis, tetapi juga memanfaatkan teknologi untuk menginspirasi perubahan positif dan membangun masa depan yang lebih baik.
Ciri-Ciri Gen Z dalam Konteks Digital
Gen Z sering disebut sebagai “digital natives,” yang berarti mereka adalah generasi pertama yang tumbuh dengan internet sejak usia dini. Mereka sangat mahir menggunakan berbagai perangkat digital, dari smartphone hingga komputer, dan mereka sering kali lebih terampil dalam hal ini dibandingkan generasi sebelumnya.
Penelitian menunjukkan bahwa Gen Z menghabiskan banyak waktu mereka di dunia online, baik untuk pendidikan, hiburan, atau interaksi sosial. Namun, kemudahan akses ini juga membawa risiko terkait paparan informasi yang salah atau menyesatkan.
Gen Z dikenal dengan kecepatan dalam mengonsumsi informasi. Mereka dapat mengakses berita dan konten dari berbagai sumber dalam hitungan detik. Namun, dengan banyaknya informasi yang tersedia, muncul tantangan baru: bagaimana memilah mana yang benar dan relevan dari banjir informasi yang ada.
Gelombang Informasi Dalam Era Gen Z
Gelombang informasi yang melanda dunia digital saat ini adalah pedang bermata dua. Di satu sisi, Gen Z memiliki akses tak terbatas ke sumber daya pengetahuan yang bisa memperkaya pemahaman mereka tentang dunia. Di sisi lain, gelombang ini juga membawa risiko terhadap paparan informasi palsu, hoaks, dan bias.
Era pasca-kebenaran (post-truth era) menjadi tantangan besar di mana emosi dan keyakinan pribadi sering kali lebih berpengaruh daripada fakta dalam pembentukan opini publik.
Meskipun Gen Z memiliki akses yang luas terhadap informasi, mereka sering kali menghadapi kesulitan dalam menilai kredibilitas sumber.
Penelitian menunjukkan bahwa banyak dari mereka yang cenderung menerima informasi secara mentah tanpa melakukan verifikasi lebih lanjut. Ini sangat berbahaya, terutama dalam konteks politik, kesehatan, dan isu-isu sosial di mana informasi yang salah dapat menyebabkan konsekuensi yang serius.
Pentingnya Literasi Digital untuk mengatasi gelombang informasi
Salah satu aspek penting dari literasi digital adalah kesadaran akan bias informasi.
Algoritma media sosial dan mesin pencari sering kali menyajikan informasi yang sesuai dengan minat dan keyakinan kita, sehingga menciptakan “filter bubble” di mana kita hanya melihat informasi yang mendukung pandangan kita sendiri. Literasi digital yang baik memungkinkan Gen Z untuk keluar dari gelembung ini dan mencari sumber informasi yang beragam untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap.
Untuk Gen Z, literasi digital berarti mampu mengidentifikasi bias dalam berita, memahami algoritma yang mungkin memengaruhi konten yang mereka lihat, serta menyadari dampak dari jejak digital mereka sendiri. Ini juga berarti memiliki keterampilan untuk melindungi diri dari ancaman cyber, seperti phishing dan pencurian identitas, yang menjadi semakin umum di era digital.
Literasi digital bukan hanya tentang kemampuan menggunakan teknologi, tetapi juga tentang kemampuan memahami, menganalisis, dan mengevaluasi informasi yang ditemukan secara online. Literasi digital mencakup pemahaman tentang bagaimana informasi dikembangkan, disebarluaskan, dan dikonsumsi di dunia digital.
Strategi Meningkatkan Literasi Digital di Kalangan Gen Z
1. Pendidikan Formal dan Non-formal: Integrasi literasi digital dalam kurikulum pendidikan adalah langkah penting. Ini bisa dilakukan melalui mata pelajaran khusus atau integrasi dalam pelajaran lain, seperti sejarah atau sains. Selain itu, program-program pelatihan non-formal juga bisa menjadi cara efektif untuk meningkatkan literasi digital.
2. Kritis terhadap Sumber Informasi: Mengajarkan Gen Z untuk selalu mempertanyakan sumber informasi yang mereka temukan sangatlah penting. Mereka harus diajarkan untuk selalu memeriksa siapa penulisnya, apa tujuan dari informasi tersebut, dan apakah sumber tersebut dapat dipercaya.
3. Menggunakan Teknologi dengan Bijak: Meskipun teknologi memudahkan akses informasi, penting bagi Gen Z untuk menggunakannya dengan bijak. Ini termasuk mengetahui kapan harus istirahat dari layar, bagaimana mengelola waktu online, dan bagaimana melindungi privasi mereka sendiri.
4. Pengembangan Pemikiran Kritis: Literasi digital juga memerlukan kemampuan untuk berpikir kritis. Ini berarti tidak hanya menerima informasi apa adanya, tetapi juga menganalisis dan mengevaluasi informasi tersebut dari berbagai perspektif.
5. Menyebarkan Kesadaran tentang Jejak Digital: Banyak dari Gen Z yang tidak sepenuhnya menyadari dampak dari jejak digital mereka. Meningkatkan kesadaran tentang bagaimana data mereka dapat digunakan (baik oleh perusahaan atau pihak lain) adalah bagian penting dari literasi digital.
Penulis menyimpulkan bahwa Generasi Z memiliki potensi besar untuk menjadi generasi yang terikat dengan digital. Namun, potensi ini didapatkan apabila terealisasikannya digital yang memadai.
Dengan mengembangkan keterampilan digital melalui literasi digital Gen Z akan kritis dalam mengevaluasi informasi, lihai melindungi diri dari serangan digital, memahami cara kerja digital dibalik layar.
Gen Z akan memanfaatkan gelombang informasi ini sebagai hasil pendapatan mereka daripada mereka tersesat di dalam informasi yang tidak tau kebenarannya itu.
Literasi digital merupakan kunci dari masa ke masa yang akan datang untuk mengarahkan kita kearah yang lebih cerah dan lebih berpengetahuan.
Penulis merupakan mahasiswa pendidikan luar sekolah, Universitas Negeri Medan