Oleh: Stevhani Carolina Hutauruk
Literasi adalah sebuah fondasi yang sangat penting untuk membangun masyarakat yang cerdas dan mampu berdaya saing, sehingga banyak orang percaya bahwa literasi adalah fondasi penting untuk pendidikan seumur hidup dan pengembangan diri yang berkelanjutan.
Mengapa begitu? Karena literasi bukan sekedar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan juga mengaplikasikan informasi dalam kehidupan sehari-hari. Nah, didalam konteks ini, literasi berfungsi sebagai “api” yang menyalakan pengetahuan serta membimbing individu untuk mengeksplorasi dunia.
Pentingnya Literasi
Literasi dimulai dari kemampuan dasar seperti membaca, menulis, dan berhitung. Literasi juga dapat dianggap sebagai sarana untuk menyalakan api pengetahuan yang juga memiliki sebuah konsep yang kuat dan mendalam.
Ketika seseorang dapat membaca, ia juga akan mulai mencoba untuk memahami teks tersebut dari berbagai perspektif maupun konteks. Saat kita memahami hal tersebut, hal ini adalah langkah pertama dalam menyalakan api pengetahuan melaui literasi.
Nah, pada saat kita berbicara tentang menyalakan api pengetahuan melalui literasi, kita akan berbicara tentang sebuah hal yang memicu semangat belajar kita, rasa ingin tahu, serta kemampuan kita untuk terus berkembang secara intelektual.
Menyalakan api pengetahuan melalui literasi bukan hanya tentang menguasai keterampilan dasar, tetapi juga tentang membangun kesadaran, pemikiran kritis, dan kreativitas.
Literasi memungkinkan individu untuk mengakses dari berbagai sumber informasi, kemudian memahami konteks serta menganalisis argumen. Melalui literasi, individu diajarkan untuk berpikir kritis.
Mereka belajar untuk tidak hanya menerima informasi begitu saja, tetapi juga mempertanyakan, menganalisis, dan mengevaluasi informasi tersebut. Hal ini penting untuk menghadapi berbagai tantangan dan isu yang kompleks di masyarakat.
Dengan penggunaan serta pemahaman yang baik tentang literasi seseorang akan mendapat berbagai manfaat dari penggunaan literasi tersebut, seperti mengeskplorasi ide-ide baru, memecahkan masalah,dan membuat keputusan yang lebih informatif. Ini termasuk kedalam sebuah fondasi untuk belajar sepanjang hayat, yang sangat diperlukan di era informasi saat ini.
Literasi yang tinggi dalam suatu kelompok juga dapat mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada kehidupan mereka.
Karena hal inilah dapat menciptakan masyarakat yang lebih aktif dan berdaya. Pengetahuan yang diperoleh melalui literasi inilah yang dapat diteruskan dari generasi ke generasi. Hal ini juga akan menciptakan kesinambungan dalam pembelajaran dan pengembangan pengetahuan, sehingga api pengetahuan dapat terus menyala.
Literasi juga termasuk alat yang dapat mengubah hidup kita, dan sudah saatnya kita harus memanfaatkan literasi ini dengan sebaik mungkin.
Membangun Budaya Literasi di Indonesia
Membangun budaya membaca adalah langkah penting dalam menyalakan api pengetahuan. Untuk membangun budaya literasi tersebut kita membutuhkan sebuah komunitas atau kelompok masyarakat yang mendukung kegiatan membaca, baik melalui perpustakaan, klub buku, maupun program literasi, sehingga kita dapat menciptakan lingkungan yang kaya akan pengetahuan.
Kegiatan ini tidak hanya memperluas wawasan, tetapi juga memperkuat koneksi sosial diantara anggota masyarakat.
Budaya literasi di Indonesia masih perlu ditingkatkan. Mengapa? Karena menurut data dari UNESCO, Indonesia berada di urutan kedua dari bawah dalam hal literasi global, yang menunjukkan bahwa minat baca masyarakat sangat rendah.
Selain itu, survey juga menunjukkan bahwa hanya sekitar 62% masyarakat Indonesia memiliki tingkat literasi digital yang memadai, yang dimana angka tersebut merupakan angka terendah di antara negara-negara ASEAN lainnya, sedangkan rata-rata literasi digital dikawasan tersebut mencapai 70%.
Kondisi ini mencerminkan tantangan besar dalam meningkatkan kesadaran dan kemampuan literasi di kalangan masyarakat.
Nah, karena kondisi inilah kita harus mengupayakan diri kita untuk dapat membantu memperbaiki situasi yang sangat penting ini, terutama dalam konteks perkembangan teknologi informasi yang cepat dan kebutuhan untuk memahami serta menggunakan informasi secara efektif.
Jika literasi Indonesia bisa berkembang dari kebiasaaan menjadi gaya hidup kemudian terus menjadi budaya maka Indonesia akan menjadi bangsa yang berbudaya maju.
Apalagi dengan bonus demografi yang semakin dekat, kemajuan budaya literasi akan melipatgandakan dampak positifnya terhadap daya saing bangsa di tengah percaturan dunia. Dan, lahan paling tepat untuk menyemai budaya literasi adalah sekolah.
Kegiatan membaca perlu dilengkapi dengan tekad bulat dan semangat kuat untuk membangun budaya literasi. Dengan budaya literasi, sekolah akan terhindar dari pendidikan feodal yang memiskinkan jiwa merdeka, memiskinkan kehidupan, dan memiskinkan rasa seni budaya, serta memiskinkan pikiran. Untuk itu, sekolah perlu mengambil langkah nyata sesuai kondisi dan konteks daerah.
Literasi Digital
Belakangan ini, fenomena literasi digital semakin penting bagi generasi z, karena generasi z lebih terampil dan pandai dalam menggunakan perangkat digital tetapi kemampuan literasi digital mereka masih perlu ditingkatkan lagi. Nah, di era digital ini, literasi juga tidak hanya terbatas pada teks cetak.
Literasi digital harus menjadi bagian integral dari Pendidikan. Literasi digital ini mencakup kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi secara efektif. Sehingga di era informasi saat inilah, literasi bukan hanya menjadi sebuah kebutuhan, tetapi juga menjadi sebuah keharusan.
Mengapa? Karena generasi muda perlu dibekali dengan keterampilan ini agar mereka tidak hanya menjadi konsumen informasi, melainkan juga menjadi produsen yang mampu menciptakan konten yang berkualitas.
Di era digital ini, literasi digital juga dapat membantu individu menavigasikan informasi secara efektif dan bertanggung jawab. Dengan memahami bagaimana mencari dan mengevaluasi informasi online, seseorang dapat menghindari miss informasi dan bergabung atau berkontribusi pada diskusi yang lebih konstruktif.
Hal ini juga termasuk bagian dari menyalakan api pengetahuan yang dapat membimbing mereka dalam dunia yang akan terus berubah ini.
Membentuk Generasi Dengan Api Pengetahuan
Menyalakan api pengetahuan adalah sebuah metafora yang menggambarkan proses untuk membangkitkan semangat belajar dan keingintahuan dalam diri individu maupun masyarakat.
Konsep ini sangat relevan dalam konteks literasi dan pendidikan, di mana pengetahuan menjadi sumber daya yang sangat berharga. Ketika pengetahuan ini dibagikan dan dipelajari bersama, maka sebuah kelompok akan menjadi lebih kuat.
Seperti melakukan diskusi dan kolaborasi dalam berbagi pengetahuan akan dapat menciptakan ikatan sosial yang lebih erat dan meningkatkan solidaritas di antara anggota kelompok.
Api pengetahuan yang dinyalakan melalui literasi ini akan dapat memungkinkan individu untuk membentuk karakter dan pola pikir, individu juga dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis, serta dapat membangun kesadaran dan pemahaman yang lebih dalam terhadap dunia.
Dengan literasi, seseorang dapat meraih kesempatan yang lebih besar baik dalam Pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan secara keseluruhan. Literasi ini juga tidak hanya berhenti pada kemampuan dasar.
Literasi yang menyeluruh juga melibatkan literasi digital, numerik, dan literasi informasi yang relevan dengan zaman sekarang.
Menyalakan api pengetahuan juga dapat diartikan sebagai hal untuk membentuk sebuah generasi yang dimana generasi tersebut memiliki akses dan keterampilan untuk terus belajar.
Seperti hal nya, Pendidikan formal harus dipadukan dengan pembelajaran non-formal dan informal. Mengapa harus dipadukan? Karena dengan hal seperti itu, literasi akan dapat membantu individu meenjadi seorang yang terdidik serta siap untuk menghadapi tantangan global di masa yang akan datang.
Nah, untuk menyalakan api pengetahuan melalui literasi ini adalah tugas bersama yang harus dilakukan baik dari instansi Pendidikan, pemerintah, serta masyarakat. Instansi-instansi tersebut harus berkolaborasi untuk menciptakan akses dan peluang bagi semua orang.
Nah, dengan literasi yang baik, kita akan dapat membangun generasi yang lebih cerdas, kritis, dan siap menghadapi tantangan yang ada di masa depan.
Jadi, kesimpulan yang bisa diambil dari opini saya yang diatas yaitu literasi bukan hanya tentang kemampuan membaca dan menulis serta berhitung, tetapi literasi adalah alat yang dapat membangun kesadaran dan pemahaman yang lebih dalam seperti membangun pondasi untuk berpikir kritis dan kreatif.
Menyalakan api pengetahuan melalui literasi adalah investasi untuk masa depan. Karena ketika individu memiliki kemampuan literasi yang baik, mereka akan dapat berkontribusi secara signifikan terhadap masyarakat.
Nah, kita dapat membentuk generasi dengan api pengetahuan melalui literasi, seperti dengan menyediakan akses dan dukungan yang tepat, sehingga kita dapat menciptakan individu yang tidak hanya terampil, tetapi juga mampu berpikir kritis dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
Dengan membangkitkan semangat belajar, kita dapat menciptakan dunia yang lebih cerdas dan mampu berdaya saing. Jadi marilah kita Bersama-sama menyalakan api pengetahuan melalui literasi!
Penulis adalah mahasiswi jurusan Pendidikan Masyarakat UNIMED