Denpasar, Bali | Nusantarajayanews.id – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali berkolaborasi dengan Afiliasi Penukaran Valuta Asing (APVA) Indonesia menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Badan Pengurus Pusat (BPP) APVA Indonesia tahun 2024. Mengangkat tema
“Dengan Rakernas 2024, Kita Songsong Tantangan Baru Industri KUPVA BB dengan Lebih Patuh Terhadap Ketentuan dan Peraturan Perundangan,” acara ini berlangsung pada Sabtu (09/11) di The Cakra Hotel, Denpasar, Bali.
Rakernas ini dihadiri oleh sekitar 100 perwakilan BPP APVA dari seluruh Indonesia, serta pejabat dari Bank Indonesia dan instansi terkait, termasuk Advisor Kantor BI Bali, Deputi Kepala BI Provinsi DKI Jakarta, perwakilan Bareskrim Polri, dan sejumlah perbankan.
Dalam sambutannya, Butet Linda H.P., Advisor BI Provinsi Bali, menekankan pentingnya digitalisasi dalam meningkatkan efisiensi, keamanan, dan kenyamanan transaksi di industri KUPVA BB.
Menurutnya, digitalisasi membawa peluang besar bagi penyelenggara KUPVA BB untuk mengoptimalkan layanan mereka, meskipun tetap perlu mitigasi risiko mengingat meningkatnya ancaman seperti judi online, pinjaman ilegal, dan penipuan.
Rakernas kali ini menjadi kesempatan bagi para peserta untuk berbagi informasi dan rencana untuk membangun industri KUPVA BB yang lebih patuh dan berkualitas di era digital. Butet juga mengapresiasi peran APVA sebagai jembatan komunikasi antara industri dan regulator, serta mengharapkan kolaborasi yang berkelanjutan antara Bank Indonesia dan APVA untuk memperkuat industri KUPVA BB agar tetap agile namun sesuai ketentuan yang berlaku.
Dengan digitalisasi yang semakin pesat, Bank Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan industri KUPVA BB melalui diskusi dan kolaborasi, guna menciptakan industri yang tangguh dan mampu memberikan layanan berkualitas bagi konsumen. (Tik)