banner 1000x130 **************************************** banner 1000x130

GERAM ! 2 Peluru Bersarang di Kepala Korban, Ketua Komisi III DPR RI; Usut Tuntas Peristiwa Penembakan di SOLOK 

banner 2500x130 banner 2500x130 banner 1000x130

Jakarta |nusantara jaya news – Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden penembakan yang menewaskan AKP Ryanto Ulil Anshar, Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, pada Jumat (22/11/2024) dini hari. Insiden ini melibatkan sesama anggota polisi, AKP Dadang Iskandar, yang diduga menjadi pelaku penembakan.

Dalam konferensi pers di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat siang, Habiburokhman menegaskan bahwa pelaku harus dihukum berat, dan motif di balik peristiwa ini harus diungkap secara transparan.

Perlu diketahui AKP Ryanto Ulil Anshar Kasat Reskrim Polres Solok Selatan terkena dua tembakan di kepala. Akibatnya, perwira menengah itu meninggal dunia.

“Korban tewas sia-sia karena perilaku oknum yang brutal. Harus ada penegakan hukum yang tuntas,” ujarnya.

Habiburokhman juga menyoroti dugaan keterlibatan tambang ilegal sebagai latar belakang insiden ini. Jika benar penembakan tersebut terkait dengan upaya melindungi praktik tambang ilegal, ia mendesak agar pelaku dijerat dengan pasal berlapis.

“Kalau motifnya adalah karena ketidaksukaan dibongkarnya penambangan ilegal, maka pelaku juga harus dituntut atas perbuatannya melindungi tambang ilegal,” tegas legislator dari Fraksi Gerindra tersebut.

Untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas, Komisi III DPR RI akan melakukan kunjungan spesifik ke Polda Sumatra Barat dan Polres Solok Selatan pada Senin (25/11/2024). Langkah ini bertujuan menggali informasi lebih lanjut dan memantau penanganan kasus ini.

Sebelumnya, Kapolda Sumatra Barat, Irjen Pol. Suharyono, mengungkapkan bahwa AKP Dadang Iskandar telah menyerahkan diri dan mengakui perbuatannya. Peristiwa penembakan diduga terjadi akibat ketidakterimaan pelaku atas tindakan hukum yang dilakukan korban terhadap tambang-tambang ilegal di Solok Selatan.

Kasus ini menyoroti pentingnya pengawasan terhadap praktik tambang ilegal yang sering memicu konflik hingga menelan korban jiwa. DPR RI berharap Polri dapat menuntaskan kasus ini secara profesional demi keadilan dan mencegah insiden serupa di masa mendatang. (Red)

banner 1000x130
banner 2500x130 banner 1000x130
banner 1000x130 banner 2500x130