Medan | Nusantara Jaya News – Edy Rahmayadi memulai masa jabatan menjadi gubernur dengan program prioritas seperti pengurangan angka pengangguran dengan memprioritaskan ketenagakerjaan, pendidikan yang mencerdaskan, pembangunan infrastruktur yang cukup untuk mendukung kenyamanan masyarakat, dan penyediaan layanan kesehatan yang mutakhir dan yang terakhirpeningkatan daya saing masyarakat dengan memprioritaskan Sumut kembali pada sektor agraris.
“Kami menilai selama menjabat sebagai Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi telah gagal. Banyak sekali proyek-proyek gagal dan mangkrak yang ditinggalkan edy diakhir masa jabatannya” ungkap Ketua PKC PMII Sumut, Muhammad Tarmizi.
Menurutnya, sebagai contoh pembangunan sekolah SMA N 9 Angkola Julu yang diperkirakan menghabiskan anggaran 4,9 Miliar mangkrak. Dalam sektor kesehatan juga sama, ada beberapa kebijakannya yang dinilai tidak sesuai dan tidak langsung menyentuh kemasyarakat. Sebagai contohnya pembangunan kantin di Kantor Dinkes Sumut yang menghabiskan anggaran hingga 2 miliar.
Pembangunan Rumah Sakit Umum Indrapura yang sudah dihibahkan ke Pemkab Batu Bara, sampai saat ini bangunan tersebut juga tidak berfungsi sejak dibangun. “Tidak ada yang dapat dibanggakan dan jauh dari kata bermartabat selama kepemimpinan Edy Rahmayadi menjadi Gubernur. Banyak proyek mangkrak dan tidak tepat selama kepemimpinannya” tandasnya.
Dia berharap agar Gubernur Sumut yang akan datang lebih aspiratif dan lebih mementingkan kepentingan masyarakat, program tepat sasaran dan merata serta mau mendengar aspirasi dari masyarakat
“Melalui momentum Pilkada 2024 ini semoga masyarakat lebih cerdas untuk memilih Gubernur yang mau mementingkan kepentingan masyarakat dengan program-program serta kebijakan yang tepat sasaran demi terciptanya Sumut yang lebih baik lagi dan Menuju Indonesia Emas 2045 ” tutup Tarmizi. (Septian Hernanto)