banner 1000x130 **************************************** banner 1000x130

Pelaku Kuliner Keluhkan Harga Daging Babi Naik diatas 50 Persen

banner 2500x130 banner 2500x130 banner 1000x130

Bali | Nusantarajayanews.id – Melonjaknya harga daging babi dipasaran hingga diatas 50% membuat pemilik warung babi guling (bigul) dan kuliner babi menjerit.

Salah satu pemilik nasi lawar abian kapas di Denpasar, I Kadek Nala mengaku naiknya harga daging babi membuat profit penjualannya menurun.

“Dengan harga babi saat ini dan dalam jangka waktu beberapa bulan sangat melonjak kalau biasanya Galungan atau hari-hari Raya tertentu ada kenaikan harga masih bisa tapi ini melebihi dari harga Galungan ini sangat berdampak kepada kami pelaku UMKM yang pada ujungnya juga berdampak kepada masyarakat”ujarnya.

Kadek Nala juga mengaku sangat susah menaikan harga kepada pelanggan sehingga jalan satu satunya adalah mengurangi porsi makanan sehingga berimbas pengurangan kesediaan daging babi. Ia Mengaku sehari dengan harga babi normal bisa menghabiskan 50 kg daging.

“Susah bagi kami untuk menaikkan harga kepada pelanggan dan juga masyarakat pasti akan mengeluh,”imbuhnya.

Ia berharap harga daging babi bisa turun dengan harga yang sewajarnya dan berharap para dinas terkait mencari solusi akan masalah ini. Ia sendiri sempat mendengar isu yang beredar terjadi pengiriman babi dalam jumlah besar ke luar bali.

“Saya belum ada informasi hanya sebatas isu isu ada pengiriman jumlah babi keluar dalam jumlah besar-besaran,” Lanjutnya.

Pelaku kuliner yang lain I Putu Jaya, pemilik Warung Babi Bawi Mesari Nusa Dua juga mengeluhkan naiknya harga babi.

“Gara-gara babi naik saya terpaksa menghentikan sementara produksi urutan,” Kata Jaya.

Kenaikan harga babi juga berimbas kepada para pemotong. Salah satu pengusaha potong babi, I Ketut Suwitra mengaku omzetnya turun sangat drastis. Dengan harga normal, Ia mengaku bisa memotong 30 ekor babi namun sekarang hanya 5 ekor babi saja.

“Kenaikan harga babi yang sekarang ini sangat luar biasa jelas sangat merugikan kita sebagai pemotong. Saya memohon dengan pemerintah daerah yang berkompeten di bidangnya untuk turun ke lapangan memantau apakah kenaikan harga babi ini memang karena populasinya yang mengurang apa ada faktor yang lain, “harap pengusaha potong babi CV Laba Ayu ini.

Ia juga mengaku mendengar informasi dimana ada pengiriman babi yang cukup besar ke luar Bali.

“Saya dapat isu entah benar atau tidak kenaikan karena banyaknya pengiriman babi hidup keluar daerah nah ini perlu dari pihak pemerintah daerah daerah turun ke lapangan untuk mengecek,” pintanya.

Ia menambahkan kenaikan harga babi ini bukan dari peternak melainkan dari para calo calo yang menjual harga lebih tinggi dari harga di pasaran melalui media sosial.

“Misal harga babi di peternak 50 ribu sedangkan calo di medsos sudah bilang 60 ribu sehingga peternak peternak lokal yang kecil ini bimbang. Seumpamanya harga babi sekarang sudah berkisar di harga 60 kita menjualnya juga susah sebenarnya sih kita enggak jadi masalah ya dengan harga babi asalkan penyerapannya ini sesuai,” Imbuhnya.

Kenaikan harga babi dirasakan para pelaku kuliner sejak sebelum galungan. Di pasaran saat ini harga babi per kilo kisaran 100.000 – 110.000 ribu. Pelaku UMKM berharap harga daging babi kembali normal di kisaran 70-75 ribu.(tik)

banner 1000x130
banner 2500x130 banner 1000x130
banner 1000x130 banner 2500x130