Surabaya |Nusantara Jaya News – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya dengan tegas menolak dan mengajukan pencegahan terhadap kegiatan Presidium Penyelamat Organisasi dan Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama (PO MLB NU) kepada Polrestabes Surabaya. (6/12/24)
Langkah ini diambil untuk menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban di kota Surabaya dan Indonesia secara umum.
Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Surabaya, Masduki Toha, menjelaskan bahwa PO MLB NU tidak memiliki kedudukan sah baik secara kelembagaan maupun perseorangan dalam struktur NU.
“Mereka menggunakan simbol-simbol NU tanpa hak dan kewenangan, serta menghujat Rais Aam dan Ketua Umum PBNU. Ini adalah tindakan liar yang tidak dapat diterima,” ujarnya dalam keterangan pers.
Masduki menegaskan bahwa PCNU Surabaya tidak hanya menolak, tetapi juga mengutuk segala kegiatan yang direncanakan oleh PO MLB NU, termasuk rencana pra-MLB NU yang dijadwalkan berlangsung di Surabaya pada 20-21 Desember 2024.
Dalam audiensi dengan Polrestabes Surabaya, PCNU mengajukan surat resmi permohonan pencegahan kegiatan tersebut.
“Kapolrestabes Surabaya sangat sependapat dengan kami. Beliau berharap tidak ada kegiatan PO MLB NU yang dapat mengganggu stabilitas keamanan, baik di Surabaya maupun di Indonesia secara luas,” tambahnya.
Sebelumnya, pada Sabtu (30/11/2024), Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga telah mengumpulkan pimpinan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dari seluruh Indonesia untuk rapat koordinasi di Surabaya.
Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, menegaskan bahwa seluruh PWNU sepakat menolak rencana MLB NU yang dianggap tidak sesuai dengan aturan organisasi.
“Jika mereka ingin menggelar MLB, silakan buat organisasi baru di luar NU,” tegas Yahya. (Red)