Badung | Nusantarajayanews.id – Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI) bekerjasama dengan kementerian Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak, menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakornas) 2025 pada kamis ( 17/1/2025) di The Kuta Hotel Heritage Badung Bali.
Acara yang mengambil tema Sinergitas Untuk Perlindungan Anak menuju Indonesia Emas 2025 dihadiri oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifatul Choiri Fauzi, Ketua Umum APSAI pusat, Wida Septarina Widjayanti, serta Stekholder terkait.
Wida Septarina, mengatakan APSAI didirikan tahun 2012 untuk mendorong percepatan Kota Layak Anak (KLA) yang menggunakan prinsip bisnis prinsipal yaitu memastikan keterlibatan pihak swasta atau perusahaan dalam dunia usaha untuk terlibat dalam perlindungan anak.
“Kenapa menggunakan prinsip bisnis prinsipal karena kita semua yang bekerja di perusahaan itu kan orang tua, perusahaan selayaknya menyediakan ruang laktasi di kantor untuk ibu menyusui itu kan penting, selama ini ibu ibu memeras susunya itu di kamar mandi itu kan tidak layak. Kemudian memberikan cuti untuk ibu hamil, dan memberikan penghargaan kepada perusahaan, “jelas Wida.
KLA telah tersebar di 38 propinsi kabupaten/kota. Perusahaan yang layak menjadi KLA harus memiliki kriteria yang membutuhkan waktu dan proses yang cukup panjang karena melalui semacam assessment oleh para ahli atau assesor APSAI.
“APSAI ingin bersinergi dengan pemerintahan yang baru terutama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA) karena KPPA ini adalah salah satu bidangnya APSAI jadi yang turut memfasilitasi dan mendorong kepentingan APSAI dulu adalah KPPA, “imbuhnya.
Usai Acara, Menteri Arifatul menyampaikan, kehadirannya dalam Rakornas APSAI 2025 yang ke-3 ini karena APSAI merupakan satu satunya organisasi yang peduli terhadap hak-hak anak dan perlindungan anak.
” APSAI ini satu satunya organisasi atau perusahaan perusahaan yang peduli, sehingga kami menyadari bahwa kolaborasi dan Sinergi dengan berbagai pihak ini harus kami lakukan salah satunya dengan APSAI, “jelas Menteri Arifatul.
Lebih lanjut, Menteri Arifatul mengatakan APSAI harus terus berkolaborasi dan bersinergi untuk bersama-sama mewujudkan perempuan berdaya dan anak terlindungi untuk menuju Indonesia emas 2045.
” Untuk mewujudkan Indonesia emas 2045 kita bisa bersama-sama berkolaborasi di ruang bersama Indonesia jadi ruang bersama ini lebih kepada fungsinya untuk berkolaborasi dari seluruh Kementerian lembaga dan juga partisipasi masyarakat di tingkat desa.
Diakui menteri Arifatul, mereka yang bergabung di APSAI adalah mereka yang berhati mulia karena Kementerian PPPA adalah kementerian yang bekerja dengan hati, sebab menyelesaikan problem atau persoalan perempuan dan anak harus bekerja dengan hati salah satunya APSAI.
“APSAI ini adalah vitamin untuk kami dari kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, “tutup Menteri Arifatul. (Tik)