banner 1000x130 **************************************** banner 1000x130
Berita  

Pimpinan Baru ANJ Binanga Didemo, Warga dan Mahasiswa Tuntut Perbaikan Manajemen

banner 2500x130 banner 2500x130 banner 1000x130

Padang Lawas |nusantara jaya news – Puluhan warga Desa Pasir Pinang bersama mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Pemuda dan Mahasiswa Peduli Sumatera Utara (GPMP Sumut) menggelar aksi unjuk rasa di lokasi perkebunan PT ANJ Binanga, Selasa (14/1/2025). Aksi ini dipicu oleh dugaan ketidakadilan yang dilakukan pihak perusahaan terhadap masyarakat sekitar.

Ismail Siregar, Ketua Umum GPMP Sumut, mengatakan aksi unjuk rasa tersebut sempat dihadang oleh 35 personel keamanan perusahaan yang dipimpin oleh Pebru di pintu masuk perkebunan. Padahal, jalan tersebut merupakan akses utama masyarakat Desa Pasir Pinang menuju Desa Simangambat dan Pasir Binanga.

banner 2500x130

“Kami ingin menyampaikan aspirasi di kantor besar ANJ Binanga. Tapi kenapa ada penghadangan? Ini jalan akses umum,” tegas Ismail.

Kapolsek Barteng yang turun langsung ke lokasi sempat memediasi dan meminta pihak perusahaan membiarkan warga dan mahasiswa melintas. Namun, pihak ANJ Binanga tetap melakukan penghadangan hingga Sekdes Desa Pasir Pinang turut angkat bicara dan memaksa perusahaan membuka akses.

Setelah diizinkan melintas, rombongan massa kembali dihadang di Afdeling 8 meskipun aparat dari Polsek Barteng, Polsek Padang Bolak, Camat Huristak, dan intelijen Kodim sudah berada di lokasi. Perdebatan pun terjadi hingga akhirnya aksi dilaksanakan di Afdeling 8.

Tuntutan Aksi:
Dalam aksinya, warga dan mahasiswa menyampaikan beberapa tuntutan, di antaranya:

1. Perbaikan komunikasi perusahaan dengan masyarakat lokal.
Mereka meminta pimpinan baru PT ANJ Binanga memperbaiki hubungan dengan masyarakat dan karyawan lokal agar tidak terjadi kesalahpahaman seperti yang dilakukan pimpinan sebelumnya berinisial TS.

2. Pemecatan Pebru, Kepala Keamanan.
Pebru dinilai melakukan pelanggaran dengan diduga mengeluarkan tandan buah segar (TBS) dan brondolan ke desa Tobing Jae tanpa proses hukum.

3. Peringatan kepada serikat pekerja lokal.
Serikat yang dipimpin putra daerah dinilai tidak lagi memperjuangkan hak karyawan, tetapi lebih condong membela perusahaan.

4. Pencopotan beberapa pejabat perusahaan.
Mereka mendesak pimpinan baru ANJ Binanga mencopot HRD berinisial S, Manajer Wilayah Barat, dan Kepala Keamanan PAM yang diduga memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi.

Aksi yang berlangsung selama lebih dari dua jam tersebut berakhir tanpa tanggapan dari pihak perusahaan. Massa berjanji akan kembali dengan jumlah lebih banyak jika tuntutan mereka tidak dipenuhi. (Ismail)

 

banner 1000x130
banner 2500x130 banner 1000x130
banner 1000x130 banner 2500x130