****************************************
Aceh |Nusantara Jaya News – Penangkapan ketua geng motor oleh Polisi usai kasus penganiayaan di Lapangan Pacuan Kuda Sengeda, memicu efek domino yang luar biasa di Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh. Dampak dari penegakan hukum ini terasa hingga ke akar rumput, ketika puluhan remaja yang tergabung dalam sembilan geng motor di wilayah tersebut resmi membubarkan diri dalam deklarasi terbuka yang digelar di Mapolres Bener Meriah, Kamis (8/5).
Dalam suasana yang penuh refleksi dan tekad untuk berubah, para mantan anggota geng motor menyatakan lima komitmen utama sebagai bentuk pertobatan mereka. Komitmen tersebut mencakup: pembubaran kelompok, tidak lagi terlibat dalam aktivitas kriminal, kembali ke masyarakat sebagai warga yang taat hukum, permohonan maaf atas keresahan yang telah ditimbulkan, serta kesiapan menerima sanksi apabila mengulangi perbuatan serupa.
Kapolres Bener Meriah, AKBP Aris Cai Dwi Susanto, S.I.K., M.I.K., yang hadir langsung dalam deklarasi tersebut, menyambut baik langkah positif yang diambil para remaja tersebut. Ia menilai bahwa deklarasi ini adalah simbol awal perubahan dan kebangkitan moral generasi muda Bener Meriah menuju arah yang lebih baik.
“Langkah ini menunjukkan bahwa ketika penegakan hukum dijalankan dengan tegas namun tetap berlandaskan pembinaan, maka akan muncul kesadaran dari para pelaku, bahkan mampu menginspirasi perubahan sosial yang lebih luas,” ujar AKBP Aris Cai.
Polres Bener Meriah sendiri berkomitmen untuk terus memberikan pembinaan lanjutan terhadap para mantan anggota geng motor agar mereka benar-benar bisa kembali ke tengah masyarakat sebagai pemuda yang produktif dan berkontribusi positif.
Kasus penganiayaan di Sengeda dan penangkapan ketua geng motor oleh Polda Bali menjadi titik balik yang tak hanya memberi efek jera, tetapi juga mendorong transformasi nyata di daerah lain, seperti yang terjadi di Bener Meriah. Kejadian ini menjadi contoh bagaimana penegakan hukum yang berkeadilan dapat memberikan dampak luas bagi perbaikan tatanan sosial di kalangan anak muda. (Red)
