Bali |Nusantara Jaya News – Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) 2025 ke-11 diakhiri dengan pencapaian yang luar biasa yaitu 7.84 triliun atau meningkat 3 persen dari tahun 2024 sebesar Rp. 7,61 triliun.
Peningkatan tetap ada meskipun ada tantangan seperti kenaikan biaya tiket pesawat, yang mempengaruhi perubahan di destinasi perjalanan. Peningkatan pada BBTF tahun ini juga melihat partisipasi dari pasar negara berkembang, menciptakan permintaan yang lebih besar untuk tujuan tujuan dan produk.
BBTF berhasil memperkuat reputasinya sebagai pasar perjalanan B2B Internasional terkemuka di Indonesia. Acara ini menyatukan lebih dari 529 pembeli dari 45 negara dan 499 penjual dari berbagai daedaerahdBBTF dengan bangga berkontribusi pada pertumbuhan berkelanjutan pariwisata Indonesia dengan membangun platform tepercaya yang menghubungkan pasar, memperkuat kemitraan, dan mempromosikan beragam tujuan, “jelas Ketua BBTF 2025, I Putu Winastra, pada press conference closing BBTF 2025, jumat (13/6/2025).
Dengan dukungan dari Kementerian Pariwisata, Kementerian Luar Negeri, Pemerintah Provinsi Bali, dan pemangku kepentingan, BBTF tetap menjadi jembatan yang kuat antara Indonesia dan dunia, yang dimulai dari Bali.
Ke depan, penyelenggara mengantisipasi partisipasi penjual yang lebih luas dari daerah di luar Bali pada tahun 2026 dengan lebih banyak provinsi bergabung.
Keterlibatan B2B dan Keyakinan Global
Sepanjang acara tiga hari, pertemuan B2B yang dikuratori memungkinkan keterlibatan yang produktif antara pembeli internasional dan penjual .
“Peserta pameran dari 8 provinsi dan kota perlu menanggapi harapan pasar. Bali sebagai tujuan dunia akan selalu perlu memperbaiki dan mempertahankan pariwisata dengan keunggulan kompetitif. Kami mengembangkan pola perjalanan dan mendorong wisatawan untuk mengeksplorasi tujuan untuk menghindari area pariwisata yang terkompresi. BBTF membantu kami melakukannya dan mempromosikan meningkatnya tujuan yang berkelanjutan dan berkualitas, ”kata Ida Ayu Indah Yustikarini, ss. dari Dinas Pariwisata Bali.
Sementara Kantor Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur, Ririn Saring Dewi, S.IP, M.SI mengatakan, BBTF memberikan peluang strategis bagi Kalimantan Timur untuk meningkatnya pariwisata domestik yang berfokus pada alam.
“Hasil dari partisipasi terakhir kita di BBTF membawa peningkatan klien internasional, ” ucap Ririn.
Umpan balik yang sama dari Manajemen Hotel Cross, Komang Artana, mengatakan dirinya akan terus beekomitmen melanjutkan sebagai sponsor untuk berkolaborasi dengan BBTF.
“Konsistensi BBTF untuk membawa pembeli internasional, membangun kepercayaan bagi penjual untuk berpartisipasi dan terus menumbuhkan properti kami. Komitmen berkelanjutan sponsor untuk berkolaborasi dengan BBTF, ” ungkap Komang Artana.
Begitu halnya dengan Manager Bali Tropic Resort & Spa , I Gusti Made Sudiarsa sebagai sponsor, Ia menekankan telah mempromosikan warisan Bali dan kehidupan sehari -hari selama 25 tahun, dan BBTF adalah kunci untuk menghadirkan pengalaman budaya dan tradisi yang otentik dan melibatkan pasar global premium.
Selanjutnya Christopher Chung Direktur Senior Penjualan & Distribusi Indonesia & Malaysia dari Marriott Bonvoy, mencatat Kemitraannya selama 5 tahun akan berlanjut dengan BBTF.
“Ini menyoroti strategi perhotelan kami yang selaras dengan misi BBTF, menjadikan ini acara kritis dalam kalender tahunan kami. Selain itu, di properti kami, kami menempatkan ‘Bali ke Bali’ di tempat, mengacu pada komitmen kami untuk berkolaborasi dengan pemasok dengan produk yang diproduksi secara lokal yang menampilkan keberlanjutan membutuhkan konsistensi dan disiplin,”kata Christopher Chung.
Pada acara penutupan, Ketua BBTF Putu Winastra, secara resmi mengumumkan bahwa edisi BBTF ke-12 akan berlangsung pada 28-30 Mei 2026 di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua dengan tema Gastronomi, adalah Mendefinisikan ulang perjalanan keahlian memasak Indonesia, perayaan selera, budaya, dan warisan berkelanjutan. (Tik)