banner 1000x130 **************************************** banner 1000x130
Berita  

Maling di Asahan Tewas Ditembak di Kepala oleh Polisi, Aktivis Asahan Rozi Panjaitan: Propam Harus Periksa dan Olah TKP Secara Transparan

banner 2500x130 banner 2500x130 banner 1000x130

Asahan |Nusantara Jaya News — Seorang pria yang diduga sebagai pelaku pencurian tewas setelah ditembak oleh aparat kepolisian di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Korban dilaporkan meninggal dunia akibat luka tembak di bagian kepala di lokasi kejadian.(4/6)

Pihak kepolisian telah memberikan keterangan resmi bahwa penembakan dilakukan karena korban melawan dan mencoba melarikan diri saat akan ditangkap. Namun, penjelasan tersebut belum meredakan reaksi publik, terutama dari kalangan para pemuda dan masyarakat sipil.

banner 300x250

Rozi Panjaitan, Aktivis pemuda, mendesak agar Divisi Propam Polri segera turun tangan melakukan penyelidikan internal, sekaligus meminta agar dibentuk tim khusus independen untuk mengusut kasus ini secara terbuka dan akuntabel.

“Kami menuntut agar kasus ini tidak hanya ditangani oleh internal kepolisian. Harus ada tim independen yang melibatkan unsur masyarakat sipil agar tidak ada kecurigaan atau konflik kepentingan,” tegas Rozi dalam pernyataannya kepada media.

Rozi yang juga mantan Ketua Umum FOSMA (Forum Study Mahasiswa Asahan) menyebut bahwa kematian akibat tembakan di kepala bukan hal yang bisa dianggap biasa, apalagi jika pelaku belum divonis bersalah di pengadilan. Ia menegaskan pentingnya memastikan prosedur penggunaan kekuatan oleh aparat ditegakkan secara ketat.

“Kami tidak sedang membela maling, tetapi membela keadilan. Jangan sampai ada penyalahgunaan kewenangan yang berujung pada hilangnya nyawa seseorang tanpa proses hukum yang benar,” tambahnya.

Lebih lanjut, Rozi yang juga Aktivis mahasiswa USU itu mengusulkan agar perwakilan dari organisasi masyarakat, tokoh pemuda, dan akademisi lokal dilibatkan dalam tim khusus tersebut untuk mengawal investigasi secara objektif, termasuk dalam proses olah TKP, forensik, dan pengumpulan keterangan saksi.

“Kalau polisi yakin tidak salah, maka tidak ada alasan untuk menolak keterlibatan masyarakat dalam pengawasan proses penyelidikan,” pungkasnya.

Masyarakat Asahan kini menunggu apakah usulan pembentukan tim independen ini akan direspons oleh institusi terkait, sebagai langkah membangun kepercayaan publik dan menegakkan keadilan secara terbuka.(Rozi)

banner 1000x130
https://nusantarajayanews.id/wp-content/uploads/2025/05/IMG-20250528-WA0005-e1748427094351.jpg
banner 1000x130 banner 2500x130