banner 1000x130 **************************************** banner 1000x130
Berita  

Omah Boso Foundation Gelar Pendampingan Kampung Sugih di Gresik, Dorong Inovasi dan Peningkatan Ekonomi Komunitas

banner 2500x130 banner 2500x130 banner 1000x130

 

Gresik | Nusantara Jaya News
Omah Boso Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Surabaya dan bergerak di bidang pendidikan, sosial, serta pemberdayaan masyarakat, menggelar kegiatan bertajuk Pendampingan Kampung Sugih Omah Boso bersama Cak Boni pada akhir pekan ini. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, Sabtu-Minggu, 12–13 Juli 2025, dan bertempat di lingkungan Pondok Pesantren Al-Ali, Benjeng, Gresik, di bawah asuhan Ustadz Slamet Efendi.

banner 300x250

Program pendampingan ini melibatkan delapan kampung binaan Omah Boso Foundation yang terbagi dalam dua kategori, yakni kampung dalam tahap rintisan dan kampung yang telah mandiri secara ekonomi.

Empat kampung dalam tahap rintisan antara lain:

Kampung Pendekar Silat Nusantara (Margorejo) oleh M. Akbar

Kampung Keripik Sayur (Gayungan) oleh Ariawan K

Kampung Cincau (Kebonsari) oleh Sutji Kumalasari

Kampung Stren Kali (Bratang) oleh Gatot Subroto

Sementara empat kampung yang telah berjalan dan mulai berpenghasilan adalah:

Kampung Botok Morodadi (Dukuh Sutorejo) oleh Martha dan Sri Rahayu

Kampung Ceria Batik Tin (Gundih) oleh Wawan Sasono

Kampung Egrang (Jambangan) oleh Pakdhe Slamet dan Budhe Nur Isaroh

Jago Karah Farm oleh Akip, yang mengembangkan peternakan ayam di kawasan perkotaan

Pendamping utama kegiatan ini adalah Cak Boni, CEO Omah Boso Foundation sekaligus Pendamping Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI. Selama tiga tahun terakhir, ia telah intensif mendampingi berbagai komunitas dan kelompok masyarakat akar rumput dalam pengembangan sosial dan ekonomi.

Ketua Pelaksana kegiatan, Abdul Rochman, yang merupakan mantan Pekerja Sosial Masyarakat Nasional Kemensos RI 2019, menyampaikan bahwa tantangan utama yang dihadapi para penggerak kampung ini terletak pada aspek pemasaran dan pengembangan jaringan bisnis. Menurutnya, selain pemasaran, permasalahan juga muncul pada aspek modal dan sarana prasarana yang masih terbatas.

> “Masalah terbesar kampung-kampung ini untuk produktif dan membiayai aktivitas serta eksistensi anggotanya adalah dalam hal pemasaran dan pengembangan jaringan bisnis, berikutnya adalah penambahan modal usaha dan sarana prasarana,” ujar Rochman.

 

Antusiasme peserta semakin meningkat saat memasuki hari kedua kegiatan, di mana empat narasumber tamu dihadirkan untuk memberikan materi inspiratif dan solusi praktis:

1. Sulfa JH, owner Bang Zoel Kedai (cookies & coffee), membagikan kiat mencetak keuntungan serta pentingnya pengelolaan laporan keuangan yang sistematis.

2. Dhahana Adi Pungkas, penulis Surabaya Punya Cerita, menyoroti pentingnya promosi efektif untuk mengenalkan produk lokal ke pasar lebih luas.

3. Supriyadi “Dedik Obenk”, dari Dewan Kesenian Jawa Timur (DKJT), menekankan pentingnya budaya kerja positif sebagai fondasi utama dalam menciptakan kampung produktif.

4. Ananto Sidohutomo, pendiri Bidadari, menyampaikan strategi untuk membangun kinerja sosial, perluasan jaringan, dan edukasi berkelanjutan kepada masyarakat.

 

Kegiatan ini pun menuai respons positif dari peserta. Salah satunya, M. Akbar dari Kampung Pendekar Silat Nusantara, yang menyatakan akan segera menerapkan masukan dari narasumber dalam memperluas jaringan sosial dan pendidikan.

> “Masukan dari Pak Ananto akan kami laksanakan dalam menambah jaringan sosial dan pendidikan untuk pengembangan kampung kami,” ujarnya.

 

Hal serupa juga disampaikan Martha Umi H. dari Kampung Botok Morodadi.

> “Tiba-tiba situasi mandheg yang kami hadapi saat mengelola usaha produksi botok jadi terbuka. Banyak ide serta solusi baru untuk meningkatkan omzet harian kami menuju 1.000 penjualan botok per hari,” jelasnya.

 

Dengan mengusung semangat kolaborasi dan pemberdayaan, kegiatan Pendampingan Kampung Sugih ini diharapkan mampu menjadi pijakan awal dalam mewujudkan ekonomi komunitas yang berdaya, berkelanjutan, dan mandiri.

Pihak Omah Boso Foundation berharap kegiatan ini dapat direplikasi di daerah lain dan mendorong lebih banyak kampung untuk bangkit dan maju bersama komunitasnya.

Tags:
Omah Boso Foundation, Kampung Sugih, pemberdayaan masyarakat, Gresik, Pondok Pesantren Al-Ali, Cak Boni, UMKM kampung, kampung binaan, kegiatan sosial, edukasi masyarakat, pelatihan bisnis, pelaku usaha lokal, inovasi kampung, ekonomi komunitas, pendampingan sosial, Abdul Rochman, Bidadari Indonesia, DKJT, Bang Zoel Kedai, Surabaya Punya Cerita, CSR pendidikan, UMKM Surabaya, kegiatan komunitas Gresik (red)

banner 1000x130
https://nusantarajayanews.id/wp-content/uploads/2025/05/IMG-20250528-WA0005-e1748427094351.jpg
banner 1000x130 banner 2500x130