banner 1000x130 **************************************** banner 1000x130

Pemkot Surabaya Wajibkan Penggunaan Bahasa Jawa Setiap Kamis di SD dan SMP: Upaya Pelestarian Budaya di Tahun Ajaran Baru

banner 2500x130 banner 2500x130 banner 1000x130

Surabaya |Nusantara Jaya News — Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya resmi memberlakukan kebijakan penggunaan Bahasa Jawa setiap hari Kamis di seluruh jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), seiring dimulainya tahun ajaran baru 2025/2026. Kebijakan ini bertujuan untuk memperkuat pelestarian budaya lokal serta menanamkan nilai-nilai karakter kepada siswa sejak dini. (14/7)

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Yusuf Masruh, menjelaskan bahwa penerapan Bahasa Jawa ini merupakan kelanjutan dari pelajaran muatan lokal Bahasa Jawa yang telah lama diterapkan di sekolah-sekolah.
“Tahun ajaran (baru) sudah mulai, jadi penerapan wajib Bahasa Jawa juga sudah dimulai,” kata Yusuf saat ditemui di kantornya, Senin (14/7/2025).

banner 300x250

Namun, Yusuf menegaskan bahwa siswa tidak dibebani kewajiban untuk langsung menggunakan Bahasa Jawa tingkat krama (halus). Siswa tetap diperbolehkan menggunakan ragam lain seperti bahasa ngoko atau madya, sesuai dengan kemampuan dan keseharian mereka.
“Ya, memang tergantung karakter masing-masing anak. Misalnya, ada yang lebih terbiasa dengan ngoko, madya, atau krama inggil, itu nanti disesuaikan saja,” ujarnya.

Menurut Yusuf, pendekatan ini dinilai lebih fleksibel dan ramah bagi siswa, sekaligus membuka ruang bagi mereka untuk secara bertahap mempelajari dan mencintai Bahasa Jawa tanpa tekanan.
Ia menambahkan bahwa selain penerapan Bahasa Jawa di hari Kamis, Pemkot Surabaya juga akan memperkuat program revitalisasi Bahasa Jawa sebagai salah satu prioritas. Program ini akan diwujudkan dalam bentuk kegiatan tematik dan berbagai perlombaan berbahasa Jawa yang melibatkan antar sekolah.

Beberapa jenis lomba yang direncanakan antara lain lomba cerpen berbahasa Jawa, komedi tunggal, pidato, mendongeng, puisi, menembang (menyanyi dalam Bahasa Jawa), hingga menulis aksara Jawa.
“Kalau sebelumnya sudah berjalan, sekarang tinggal penyegaran saja,” tambah Yusuf.

Kebijakan ini mendapat apresiasi dari sejumlah pihak, terutama para pegiat budaya yang menilai langkah tersebut sebagai bentuk nyata komitmen pemerintah kota dalam menjaga warisan budaya leluhur. Diharapkan, upaya ini dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya lokal di kalangan generasi muda, serta menjaga Bahasa Jawa agar tetap hidup di tengah arus modernisasi. (Red)

banner 1000x130
https://nusantarajayanews.id/wp-content/uploads/2025/05/IMG-20250528-WA0005-e1748427094351.jpg
banner 1000x130 banner 2500x130