Denpasar |Nusantara Jaya News – Komitmen pemerintah dalam mempercepat transformasi digital di Provinsi Bali kembali ditegaskan melalui kehadiran Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, dalam ajang budaya tahunan Pekan Kesenian Bali (PKB) XLVII. Dalam kunjungannya ke Taman Budaya Art Centre, Denpasar, pada Jumat (4/7), Wapres Gibran menunjukkan dukungannya terhadap digitalisasi pembayaran yang diinisiasi oleh Bank Indonesia, khususnya melalui implementasi QRIS sebagai sarana transaksi digital di berbagai tenant UMKM dalam acara tersebut.
Wapres Gibran bahkan mencoba langsung kemudahan transaksi digital dengan memindai kode QRIS di salah satu stand UMKM yang ikut berpartisipasi di PKB 2025. “Ngiring ngangge QRIS,” ucapnya usai bertransaksi, mengajak masyarakat untuk mulai terbiasa menggunakan QRIS dalam kehidupan sehari-hari, termasuk saat menikmati rangkaian acara kebudayaan terbesar di Pulau Dewata tersebut.
PKB ke-47 yang berlangsung dari tanggal 21 Juni hingga 19 Juli 2025 bukan hanya menyuguhkan kekayaan seni, budaya, dan pertunjukan tradisional Bali, namun juga mengusung semangat inklusi digital melalui kampanye transaksi non-tunai. Mengangkat tema “Jagat Kerthi Lokahita Samudaya” atau “Harmoni Semesta Raya”, PKB 2025 mengusung filosofi Tri Hita Karana — keseimbangan hubungan antara manusia dengan Tuhan, sesama, dan alam — yang kini diperluas ke dalam ruang lingkup teknologi dan ekonomi digital.
Bank Indonesia Provinsi Bali bekerja sama dengan berbagai Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) untuk menghadirkan kanal pembayaran QRIS di sejumlah titik strategis dalam arena PKB. Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi perluasan akseptasi digital dan edukasi publik terhadap penggunaan QRIS dalam kehidupan sehari-hari. Sejumlah program menarik seperti Undian SATRIA (Semeton Transaksi Pakai QRIS Aja) dan promo kopi seharga Rp47 dengan pembayaran QRIS digelar untuk mendorong partisipasi pengunjung dalam ekosistem transaksi digital.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, menjelaskan bahwa kehadiran QRIS di PKB 2025 merupakan wujud kolaborasi yang solid antara pemerintah pusat, Bank Indonesia, dan para pelaku industri budaya dalam membangun ekosistem ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan.
“Hingga Mei 2025, volume transaksi QRIS di Bali telah mencapai 51,3 juta transaksi dengan lebih dari 1,2 juta pengguna aktif. Ini menunjukkan antusiasme masyarakat dalam mengadopsi sistem pembayaran digital yang CEMUMUAH — Cepat, Mudah, Murah, Aman, dan Andal,” ungkap Erwin.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Bank Indonesia terus mendorong inovasi dalam pengembangan QRIS, termasuk melalui inisiatif QRIS Antar Negara untuk mendukung transaksi lintas batas, dan QRIS TAP, teknologi terbaru yang memungkinkan transaksi hanya dengan menempelkan ponsel ke mesin pembaca, tanpa perlu memindai QR Code.
Partisipasi aktif Bank Indonesia dalam PKB 2025 merupakan bagian dari strategi pembangunan smart culture dan smart tourism, di mana warisan budaya dan tradisi lokal dapat bersinergi dengan teknologi digital untuk menciptakan efisiensi, inklusivitas, dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Ke depan, Bank Indonesia menegaskan komitmennya dalam memperluas pemanfaatan QRIS di berbagai sektor, termasuk pariwisata dan ekonomi kreatif, demi mendukung Bali sebagai pusat budaya dan digitalisasi nasional. (Red)