MADURA (nusantarajayanews.id) – Pulau Madura terkenal dengan Pulau Garam yang terdiri dari 4 Kabupaten yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep.
Kabupaten Sumenep merupakan wilayah yang dipercaya sebagai pusat kerajaan Madura pada zaman dahulu. Oleh sebab itu dialek bahasa Madura adalah dialek Sumenep.
Suku Madura memiliki beberapa budaya yang masih mirip dengan kebudayaan suku Jawa. Selain karena faktor kedekatan secara geografis adalah karena faktor ekspansi kerajaan Majapahit pada zaman dulu yang juga memasuki wilayah Madura dan akhirnya terjadi percampuran budaya.
Salah Satu Budaya dan Tradisi suku Madura adalah :
1. Bhubu’an
Tradisi bhubu’an dikembangkan oleh masyarakat suku Madura yang mendiami wilayah Bangkalan. Tradisi bhubu’an merupakan tradisi memberi kado pada hajat pernikahan.
Pada zaman dahulu, hadiah bhubu’an berupa bahan pangan dan sembako, namun seiring perkembangan zaman, sekarang sudah lebih banyak menggunakan uang.
2. Carok
Carok berasal dari bahasa kawi kuno yang artinya perkelahian. Tradisi carok merupakan tradisi pertarungan atau perkelahian antara dua orang atau dua keluarga besar dengan menggunakan senjata clurit.
Pertengkaran ini biasanya berkaitan dengan harga diri, baik diri pribadi maupun keluarga serta perebutan wanita. Terkadang tradisi carok ini bisa membawa pada munculnya korban jiwa.
3. Toktok, Aduan Sapi Ala Masalembu
Tradisi Toktok adalah kompetisi aduan sapi yang saling seruduk antara dua sapi yang berhadapan. Sapi yang diadu biasanya adalah sapi jantan.
Kedua sapi akan beradu kekuatan hingga salah satu sapi kalah, menyerah, dan bahkan lari dari hadapan lawannya.
4. Upacara Rokat atau Petik Laut
Tradisi Rokat atau petik laut juga sering disebut dengan Rokat Tase. Tradisi ini merupakan ungkapan rasa syukur atas karunia serta nikmat yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Selain itu, tradisi ini juga dipercaya dapat amemberikan keselamatan serta kelancaran rezeki.
5. Upacara Nadar
Tradisi adat Nadar alias Nyadar merupakan upacara adat yang digelar tiga kali dalam setiap tahun oleh warga Desa Pinggir Papas, Kecamatan Kalianget, Madura. Tradisi ini berlangsung meriah dan menyimpan banyak cerita leluhur warga setempat.
Upacara ini biasanya dilaksanakan pada pukul 4 sore. Masyarakat setempat datang berduyun-duyun menuju makam di mana leluhurnya dikuburkan dengan membawa perlengkapan upacara.
Upacara ini diisi dengan berbagai kegiatan mulai dari upacara tabur bunga di makam leluhur hingga pembacaan doa yang dipimpin oleh pemuka adat.
6.Ritual Ojung
Ritual Ojung merupakan sejenis permainan yang melibatkan dua orang laki-laki untuk beradu fisik dengan dilengkapi media rotan yang panjangnya sekitar 1 meter sebagai alat memukul. Ritual ini biasanya diselenggarakan untuk memohon hujan.
7. Pesa’an
Pesa’an merupakan sebutan bagi pakaian tradisional khas suku Madura. Pesa’an pada pakaian pria terdiri dari kaos yang bermotif garis dengan warna merah dan putih yang dipadu-padankan dengan baju dan celana longgar berwarna hitam.
8. Clurit
Suku Madura memiliki senjata tradisional yang sangat khas yang disebut clurit. Bentuk Clurit hampir mirip dengan arit pada suku Jawa yang biasa digunakan untuk bertani dan berkebun.
9. Saronen
Saronen merupakan alat musik tradisonal khas suku Madura. Saronen memiliki bentuk kerucut memanjang menyerupai terompet dan dimainkan dengan cara ditiup.
10. Keraban Sapeh
Keraban Sapeh atau lebih familiar disebut dengan karapan sapi, merupakan kebudayaan suku Madura yang sangat khas dan terkenal.
Karapan sapi merupakan kesenian pesta adat rakyat berupa perlombaan dengan menggunakan semacam gerobak yang ditarik oleh dua ekor sapi dan terdapat satu joki sebagai pengendali laju sapi. (red)