banner 1000x130 **************************************** banner 1000x130

BI Bali Proyeksikan Kebutuhan Uang Tunai Nataru 2025/2026 Capai Rp2,9 Triliun, Naik Seiring Optimisme Ekonomi dan Lonjakan Wisatawan

banner 2500x130 banner 2500x130 banner 1000x130

DENPASAR |Nusantara Jaya News – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali (BI Bali) memproyeksikan kebutuhan uang tunai masyarakat di Pulau Dewata menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) mencapai Rp2,9 triliun. Proyeksi tersebut meningkat sebesar 3,57 persen dibandingkan kebutuhan uang tunai pada periode yang sama tahun sebelumnya, yakni menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

Peningkatan kebutuhan uang tunai ini sejalan dengan optimisme pertumbuhan ekonomi Bali yang diperkirakan terus menguat pada triwulan IV 2025. Selain itu, momentum libur akhir tahun yang diiringi peningkatan jumlah wisatawan domestik maupun mancanegara turut mendorong tingginya aktivitas ekonomi dan transaksi tunai di berbagai sektor, terutama pariwisata, perdagangan, dan jasa.

banner 300x250

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, menegaskan bahwa BI Bali berkomitmen penuh untuk menjamin ketersediaan uang tunai di masyarakat dalam jumlah yang cukup, dengan pecahan yang sesuai, tepat waktu, serta dalam kondisi layak edar.

Komitmen ini merupakan bagian dari upaya menjaga kelancaran sistem pembayaran dan mendukung stabilitas ekonomi daerah selama periode Nataru.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan uang tunai tersebut, BI Bali menggiatkan layanan penukaran uang melalui mobil kas keliling. Sepanjang Desember 2025, layanan penukaran uang telah dilakukan di sejumlah titik di Kabupaten Jembrana, di antaranya kawasan pertokoan Negara dan rest area parkir Men Tempeh, Gilimanuk. Dari kegiatan tersebut, realisasi penukaran uang tercatat mencapai Rp945.761.000.

Khusus untuk menyambut Natal 2025, layanan penukaran uang dikemas dalam kegiatan Semarak Rupiah di Hari Natal Penuh Damai (SERUNAI) 2025 dengan tema “Rupiah Terjaga Untuk Natal Penuh Kasih”.

Kegiatan ini berlangsung pada 9 hingga 23 Desember 2025 dan menjadi bagian dari rangkaian nasional Bank Indonesia dalam memastikan ketersediaan uang Rupiah selama hari besar keagamaan.

Melalui kegiatan SERUNAI, Bank Indonesia memperluas layanan penukaran uang di seluruh Kantor Perwakilan Bank Indonesia melalui kas keliling. Titik layanan diprioritaskan di tempat peribadatan, institusi pendidikan Kristiani, serta lokasi-lokasi strategis lainnya yang memiliki aktivitas masyarakat tinggi menjelang Natal.

Pada periode 9–11 Desember 2025, Bank Indonesia juga telah melaksanakan layanan penukaran uang di tiga titik, yakni Yayasan Anugrah Denpasar pada 9 Desember 2025, SD Santo Yoseph 2 Denpasar pada 10 Desember 2025, serta Yayasan Kristen Harapan (Hope School) pada 11 Desember 2025. Dari ketiga titik tersebut, total realisasi penukaran uang mencapai Rp400.203.000.

Selain mengandalkan layanan kas keliling, BI Bali juga bersinergi dengan perbankan untuk memberikan layanan penukaran uang kepada masyarakat selama periode SERUNAI 2025. Untuk memudahkan masyarakat, layanan penukaran uang rusak, uang cacat, maupun uang yang dicabut dari peredaran dapat dilakukan dengan pemesanan terlebih dahulu melalui aplikasi PINTAR yang dapat diakses secara daring.

Dalam kesempatan tersebut, Bank Indonesia turut mengajak seluruh masyarakat untuk semakin Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah. Hal ini diwujudkan dengan memelihara dan menjaga uang Rupiah melalui penerapan 5J, yaitu jangan dilipat, jangan disteples, jangan diremas, jangan dicoret, dan jangan dibasahi. Dengan menjaga kondisi uang Rupiah, masyarakat juga akan lebih mudah mengenali keaslian uang yang digunakan dalam transaksi sehari-hari.

Bank Indonesia juga mengimbau masyarakat agar selalu berhati-hati dalam bertransaksi secara tunai dengan memastikan keaslian uang Rupiah melalui metode 3D, yakni dilihat, diraba, dan diterawang. Di sisi lain, masyarakat diharapkan tetap bijak dalam berbelanja sesuai dengan kebutuhan agar stabilitas ekonomi tetap terjaga di tengah meningkatnya konsumsi pada momentum libur akhir tahun.

Dari sisi transaksi non-tunai, BI Bali telah menyiapkan strategi komprehensif untuk mendukung akselerasi sistem pembayaran digital. Fokus utama dilakukan melalui penguatan infrastruktur, edukasi kepada masyarakat, serta peningkatan kenyamanan wisatawan. Hingga Oktober 2025, volume transaksi QRIS di Bali telah mencapai 134,59 juta transaksi, dengan jumlah merchant sebanyak 1,05 juta dan jumlah pengguna juga mencapai 1,05 juta. Capaian ini mencerminkan semakin luasnya adopsi pembayaran non-tunai dalam aktivitas ekonomi masyarakat Bali.

Untuk menjaga kelancaran sistem dan kenyamanan pengguna, BI Bali telah menyiapkan langkah-langkah antisipatif, antara lain penguatan infrastruktur di sejumlah titik strategis, kolaborasi dengan penyedia jasa pembayaran (PJP) untuk memperluas merchant dan pengguna, serta dukungan terhadap sektor pariwisata.

Wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali dapat memperoleh tourist travel pack di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai guna mendukung transaksi non-tunai, khususnya menggunakan QRIS dan kartu uang elektronik selama berada di Bali.

Dengan kesiapan uang tunai dan penguatan transaksi non-tunai tersebut, BI Bali optimistis kebutuhan sistem pembayaran masyarakat dan wisatawan selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dapat terpenuhi dengan baik, sehingga mampu mendukung pertumbuhan ekonomi Bali yang berkelanjutan. (Red)

banner 1000x130
banner 1000x130 banner 2500x130