Oleh: Anggie Erna Pratiwi
Dalam konteks peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) yang dilaksanakan pada 26 Juni 2024, Badan Narkotika Nasional (BNN) menyelenggarakan acara yang penting di SKA Convention & Exhibition, Pekanbaru, Riau. Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen bangsa secara langsung dan daring, menandai kesadaran mendalam akan ancaman narkoba yang semakin meningkat.
Peringatan ini harus menjadi pengingat bahwa narkoba adalah ancaman serius yang memerlukan perhatian dan tindakan komprehensif untuk melindungi masa depan bangsa.
Dampak Narkoba Terhadap Generasi Muda
Penggunaan narkoba di kalangan remaja dan dewasa muda merupakan ancaman besar terhadap kesehatan dan masa depan generasi muda.
Narkoba dapat mengganggu perkembangan otak yang vital, mengakibatkan penurunan kemampuan belajar, dan menyebabkan gangguan
emosional serta psikologis.
Menurut data survei nasional tahun 2023, prevalensi penyalahgunaan
narkotika di Indonesia mencapai 1,73%, yang berarti sekitar 3,3 juta penduduk berusia 15-64 tahun terpengaruh.
Lebih mengkhawatirkan, kelompok usia 15-24 tahun menunjukkan peningkatan
signifikan dalam penyalahgunaan narkoba, menandakan perlunya perhatian khusus terhadap generasi muda yang lebih rentan.
Kerugian Ekonomi dan Sosial
Ancaman narkoba tidak hanya berdampak pada individu tetapi juga memiliki konsekuensi ekonomi dan sosial yang besar. Biaya perawatan medis, rehabilitasi, dan penegakan hukum terkait narkoba memerlukan alokasi anggaran yang sangat besar.
Selain itu, penurunan produktivitas kerja dan meningkatnya beban pada sistem kesehatan dan sosial m menyebabkan kerugian ekonomi yang
signifikan. Narkoba juga sering kali berkontribusi pada meningkatnya tingkat kriminalitas, yang termasuk dalam bentuk kekerasan dan kejahatan terkait narkoba, menambah beban pada sistem peradilan dan keamanan.
Ancaman Terhadap Keamanan dan Stabilitas Nasional
Pemilihan Provinsi Riau sebagai pusat kegiatan Peringatan HANI 2024 sangat relevan mengingat letak geografisnya yang strategis. Riau, yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka, merupakan jalur utama lalu lintas perdagangan internasional.
Lokasi ini membuat Riau menjadi pintu masuk potensial bagi penyelundupan narkotika dari luar negeri. Upaya untuk
memerangi narkoba memerlukan koordinasi yang efektif antara berbagai lembaga penegak hukum dan masyarakat untuk menjaga keamanan dan stabilitas nasional.
Peningkatan pengawasan, penguatan peraturan, dan kerjasama internasional sangat penting untuk menanggulangi ancaman ini.
Perluasan Aksi Pencegahan dan Edukasi
Tema global HANI 2024, “The Evidence is Clear: Invest in Prevention”, menggarisbawahi pentingnya pencegahan sebagai investasi strategis jangka panjang.
Pencegahan yang efektif mencakup berbagai aspek, termasuk pendidikan yang menyeluruh di sekolah, program-program kesadaran bagi orang tua, dan dukungan untuk kelompok berisiko tinggi.
Pendidikan harus dirancang untuk meningkatkan pemahaman tentang bahaya narkoba, mengajarkan keterampilan hidup yang positif, dan menyediakan saluran dukungan bagi mereka yang membutuhkan.
Implementasi program pencegahan harus dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan untuk mengurangi prevalensi penyalahgunaan narkoba di masa depan.
Seruan untuk Gerakan Bersama
Tema nasional HANI 2024, “Masyarakat Bergerak, Bersama Melawan Narkoba
Mewujudkan Indonesia Bersinar”, merupakan ajakan bagi seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dalam melawan penyalahgunaan narkoba.
Seruan ini menekankan pentingnya kesadaran kolektif, komitmen, dan keberanian untuk menghadapi kejahatan narkoba.
Kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, dan sektor swasta sangat diperlukan
untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari narkoba.
Gerakan ini harus melibatkan partisipasi aktif dari semua lapisan masyarakat untuk memperkuat upaya melawan narkoba dan mendukung individu dalam proses rehabilitasi.
Penulis merupakan mahasiswi pendidikan masyarakat Universitas Negeri Medan