Badung | Nusantarajayanews.id – Kepala otoritas jasa keuangan (OJK) provinsi Bali, Kristrianti Puji Rahayu menyebut kredit investasi mengalahkan kredit modal kerja. hal tersebut disampaikannya pada acara ngorte (Ngobrol Bersama Update berita with media) Rabu (16/10/2024) di salah satu rumah makan di Abiansemal Badung.
Acara yang melibatkan sekitar 30 media cetak, elektronik dan online tersebut dihadiri langsung kepala OJK propinsi Bali, Kristrianti Puji Rahayu, Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Ananda R Mooy serta pejabat OJK lainnya.
Dalam pemaparannya, Puji Rahayu menyampaikan kredit investasi dan kredit modal kerja sama sama saling mendukung dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. kedua kredit ini naik secara signifikan. kredit Investasi dan kredit modal kerja berjalan beriringan.
“Kedua kredit ini sama-sama saling mendukung, contohnya pedagang bakso untuk membeli bahan dagangan sudah pasti memerlukan kredit modal kerja nah ketika usaha bakso yang dikelolanya berkembang dengan baik pedagang bakso tersebut akan memerlukan kredit investasi untuk mengembangkan usahanya,”jelas Puji Rahayu.
Untuk kredit investasi tumbuh 21% (yoy) mengalahkan modal kerja 0.49% (Yoy). Sementara untuk kredit konsumsi juga mengalami kenaikan namun tidak terlalu signifikan dibandingkan periode sebelumnya yaitu 35% (yoy) naik 6.20%(yoy) yang sebelumnya 3.82% (yoy). dan untuk tahun 2024 ini juga UMKM porsinya 52.71% sebelumnya 52.74% masih tetap stabil diatas 52%.
Lebih lanjut dikatakannya kredit investasi menjadi salah satu indikasi bahwa investor memiliki harapan terhadap investasi yang ditanamnya di Bali. Indikator jasa keuangan untuk kredit masih lebih baik yang artinya masih menunjukkan optimisme. Bulan agustus 2024 pertumbuhan kredit naik 8% (yoy). Ini menunjukkan kenaikan hingga 100% dari sebelumnya 6.87% artinya kredit tumbuh secara yoy lebih baik dari tahun sebelumnya.
Selanjutnya terkait Dana Usaha Ketiga (DPK ) pada skala nasional turun melandai yang disebabkan karena penghasilan masyarakat mengalami penurunan. Namun DPK di propinsi Bali masih tumbuh sekitar 16,19% (yoy) dari sebelumnyan 11.23% menjadi 11.63% .
“Sektor jasa keuangan propinsi Bali terjaga semoga puncak goncangan kondisi global tidak berpengaruh banyak karena kalo berpengaruh, tertekan dan perang meluas kita juga kena,” ujar Puji Rahayu.
Acara NGORTE bersama Media ini diakhiri dengan sesi foto bersama dengan media dan para pejabat OJK propinsi Bali. (tik).