Denpasar |Nusantara Jaya News – Bali kembali menjadi sorotan dunia pariwisata dengan terpilihnya sebagai tuan rumah Inter-Islands Tourism Policy (ITOP) Forum 2025, yang akan berlangsung pada 20–23 Juni 2025 di The Meru Sanur dan Bali Beach Convention.
Forum internasional ini mempertemukan sepuluh pemimpin daerah kepulauan dari berbagai negara yang berkomitmen terhadap pengembangan pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan.
Anggota ITOP Forum diantaranya Bali (Indonesia) Cebu (Filipina) Hainan (Tiongkok) Hawaii (Amerika Serikat) Jeju (Korea Selatan) Okinawa (Jepang) Penang (Malaysia) Phuket (Thailand) Southern Province (Sri Lanka) Zanzibar (Tanzania). Dari sepuluh anggota, tiga menyatakan tidak hadir yaitu, Hawai, Penang, dan Southern Province.
Sekretatis Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra, mengatakan, ITOP adalah pertemuan provinsi- provinsi atau kepulauan yang aktifitas utamanya dibidang pariwisata,.
“Dengan adanya Forum ini baik bagi Bali juga bagi anggota ITOP forum ini tentu memiliki manfaat yang sangat besar, karena forum ini membahas tema-tema pariwisata kekinian, yang tadinya berdiri sendiri sekarang dikolaborasikan menjadi satu produk pariwisata bersama, “.kata Sekda Indra, saat hadir di ITOP, pada minggu (22/6/2025) di The Meru Sanur Bali.
Sekda mewakili Gubejur Bali sekaligus membukaan resmi serta menandatangani Deklarasi Bersama, dan serah terima bendera ITOP Forum dari Bali kepada Jeju, Korea Selatan sebagai tuan rumah tahun 2026,
Forum ini menjadi wadah strategis bagi para gubernur dan pemangku kebijakan dari kawasan kepulauan untuk bertukar pengetahuan, menyusun kebijakan bersama, serta memperkuat kolaborasi dalam menghadapi tantangan global sektor pariwisata.
Fokus tahun ini adalah pengembangan pariwisata berbasis kesehatan dan kebugaran (wellness tourism) sebagai upaya pemulihan pasca pandemi sekaligus menjaga keberlanjutan alam dan budaya.
Melalui ITOP Forum 2025, yang tahun ini mengangkat tema “Natural and Cultural Resource-Based Wellness Tourism” atau wisata kebugaran berbasis alam dan budaya, provinsi Bali menegaskan posisinya tidak hanya sebagai destinasi unggulan dunia, tetapi juga sebagai pelopor dalam pembangunan pariwisata yang berwawasan lingkungan, berakar pada budaya, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat lokal.
Rangkaian kegiatan meliputi Working Group Meeting, seminar internasional, ekskursi budaya ke Ubud, kunjungan lapangan ke Taman Hutan Raya Ngurah Rai, serta jamuan makan malam di atas kapal Phinisi dalam Sunset Dinner Cruise.(tik)