Buleleng, 29 Juni 2025 – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali (UIP JBTB) terus mendorong pemberdayaan perempuan sekaligus pelestarian budaya melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Kali ini, PLN UIP JBTB menyerahkan Bantuan Pengadaan dan Pelatihan Alat Penggulung Anyian Tenun Tebusalah kepada Kelompok Kubu Tenun Tebusalah di Kecamatan Ringdikit, Kabupaten Buleleng, Bali.
Program ini membuka kesempatan kerja yang sama bagi perempuan Bali, sehingga mereka dapat berdaya secara ekonomi sembari tetap menjalankan peran dalam mengasuh anak di rumah.
Senior Manager Perizinan, Pertanahan, dan Komunikasi PLN UIP JBTB, Eko Rahmiko, menjelaskan bahwa inisiatif ini sejalan dengan Program Induk Bantuan Pengembangan UMK Kelompok Adat, yang mengacu pada Pilar Pembangunan Ekonomi untuk mendukung tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 8, yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.
“Program TJSL PLN ini merupakan bentuk kepedulian sosial dan lingkungan di sekitar pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan. Melalui program ini, PLN mendukung kesetaraan gender dalam kesempatan kerja, menjaga warisan budaya tenun tradisional Bali, sekaligus meningkatkan pendapatan para perempuan pengrajin,” ungkap Eko.
Galih Eka Sanjaya, Manager Perizinan dan Komunikasi PLN UIP JBTB, menambahkan bahwa bantuan ini diberikan di wilayah ring 1 penyelesaian Sertifikasi Tapak Tower SUTT 150 kV Celukan Bawang sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan.
“Bantuan berupa 1 unit alat molen penggulung benang anyian tenun, 1 unit alat bebet clos, serta pelatihan pengoperasian alat tersebut diharapkan mampu mendukung produktivitas kelompok Kubu Tenun Tebusalah,” jelas Galih.
Ketua Kelompok Kubu Tenun Tebusalah, Ni Nyoman Sugiartini, menyampaikan apresiasinya kepada PLN UIP JBTB. “Terima kasih kepada PLN atas dukungan yang luar biasa ini. Kolaborasi bersama PLN tidak hanya memperkuat semangat kami sebagai perempuan penenun tradisional, tetapi juga meningkatkan citra positif PLN sebagai BUMN yang peduli pada kesetaraan gender dan pelestarian budaya Bali,” tutup Ni Nyoman.
Dengan adanya program ini, PLN UIP JBTB berharap perempuan di Ringdikit dapat semakin mandiri secara ekonomi tanpa kehilangan peran budaya dalam merawat tradisi kain tenun Bali yang adiluhung. (@dex)