****************************************
Bali |Nusantara Jaya News – Hotel Grand Hyatt Nusa Dua menjadi saksi pembukaan kegiatan bergengsi tingkat internasional, The Federal Bureau of Investigation National Academy Associates (FBI NAA) Asia Pacific (Aspac) Retrainer Conference 2025, Selasa (19/8/2025). Konferensi ini mempertemukan para pemimpin keamanan global, yang terdiri dari profesional serta senior dalam bidang penegakan hukum dari berbagai negara.
Acara tahunan ini diinisiasi oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) bekerja sama dengan The Federal Bureau of Investigation (FBI). Turut hadir pada kesempatan tersebut, Wakapolda Bali Brigjen Pol I Komang Sandi Arsana, S.I.K., M.H., yang mendampingi jalannya seremoni pembukaan.
Konferensi resmi dibuka dengan pemukulan gong oleh President FBI NAA Asia Pacific Chapter 2025, Brigjen Pol Ratno Kuncoro, didampingi Wakapolda Bali serta Direktur Eksekutif FBINAA, Mr. Jeffrey McCormick. Lebih dari 165 delegasi dari 29 negara hadir secara langsung, ditambah 162 calon peserta dari perwakilan Kementerian dan Lembaga Negara di Indonesia.
Dalam sesi konferensi pers usai pembukaan, Brigjen Pol Ratno Kuncoro, selaku Ketua Panitia sekaligus President FBI NAA Asia Pacific Chapter 2025, menegaskan bahwa konferensi ini memiliki peran penting dalam membahas berbagai isu strategis terkait keamanan global.
“Kegiatan ini membahas topik keamanan global, yang mencakup penanganan kejahatan terorganisir, sabotase, hingga cyber crime. Selain itu, forum ini juga menjadi ajang berbagi pengalaman serta memperkuat jaringan kerjasama antarnegara,” ungkap Ratno.
Menariknya, konferensi tahun ini juga menghadirkan Ketua Komisi III DPR RI, Dr. Habiburokhman S.H., M.H., sebagai salah satu pembicara utama. Kehadirannya diharapkan dapat memberikan kontribusi penting dalam menyusun regulasi dan Undang-Undang yang lebih kuat terkait pencegahan maupun penindakan dini terhadap ancaman kejahatan global.
“Dengan hadirnya Ketua Komisi III DPR RI, kita berharap adanya langkah konkret dalam merumuskan kebijakan dan Undang-Undang yang mendukung upaya pencegahan tindak kejahatan sebelum kejadian terjadi,” tambah Ratno.
Konferensi ini akan berlangsung beberapa hari ke depan dengan berbagai sesi diskusi, presentasi, dan forum kolaborasi. Harapannya, kegiatan ini semakin memperkokoh kerja sama internasional dalam menghadapi tantangan keamanan global, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai tuan rumah yang berperan aktif dalam menjaga stabilitas dan keamanan dunia. (Red)
