****************************************
Surabaya | Nusantara Jaya News – Viaduct By Gubeng sebuah lembaga yang fokus pada pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), terus berupaya meningkatkan kapasitas dan kualitas UMKM melalui berbagai workshop.
Head of Management Viaduct Dito Chrisdianto, mengungkapkan bahwa tujuan utama dari workshop ini adalah membawa UMKM naik kelas menjadi brand lokal yang kompetitif.
“Workshop yang kami lakukan bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat, khususnya pelaku UMKM. Kami ingin UMKM dapat naik kelas dan tidak lagi dikelola secara tradisional, tetapi sudah menjadi brand lokal yang berkualitas,” kata Dito dalam wawancara eksklusif bersama Reporter Media Online Nusantara Jaya News di Viaduct by Gubeng, Jalan Nias 110 Surabaya, Hari Sabtu (20/7/2024).
Menurut Dito, salah satu masalah utama yang dihadapi oleh UMKM adalah penggunaan nama-nama generik yang kurang mendukung pengembangan brand.
“Banyak UMKM yang masih menggunakan nama-nama generik seperti ‘Dawet Bu SD’, atau ‘Lumpia Bu Rudi’. Ini menyebabkan brand mereka sulit dikenali dan dibedakan dari yang lain. Kami mencoba menyadarkan mereka bahwa mereka perlu memiliki brand yang kuat dan unik,” tuturnya.
Dalam workshop ini, Viaduct by Gubeng mengajarkan pentingnya konsistensi dan kualitas produk sebagai langkah awal untuk membangun brand. Selain itu, peserta juga diberikan pelatihan mengenai digital marketing meliputi penggunaan facebook ads, instagram ads, dan tiktok sebagai platform pemasaran.
“Kami juga memberikan pemahaman tentang era digital marketing. Banyak UMKM yang belum memahami potensi besar dari digital marketing. Melalui workshop ini, saya berharap mereka dapat memanfaatkan platform digital untuk meningkatkan penjualan dan memperluas jangkauan pasar,” imbuh Dito.
Lebih lanjut, kata Dito, Viaduct by Gubeng juga berencana untuk terus mengadakan berbagai pelatihan kreatif lainnya.
“Kedepan, kami akan mengadakan lebih banyak workshop yang berfokus pada aspek kreatif seperti pelatihan public speaking, branding bisnis, dan lainnya. Kami ingin memberikan value tambah kepada peserta agar mereka dapat lebih bersaing di pasar,” imbuhnya.
Workshop ini juga diadakan diberbagai tempat untuk menjangkau lebih banyak pelaku UMKM. Salah satu lokasi yang digunakan adalah rumah padat karya yang juga berfungsi sebagai resto atau kafe. Di tempat ini, produk makanan dari UMKM yang sudah melalui proses kurasi dipasarkan untuk meningkatkan exposure mereka.
“Kami memiliki konsep untuk menampung produk UMKM yang sudah terkurasi dengan baik. Produk – produk ini harus memiliki kualitas yang dapat bersaing dengan produk lain di pasar. Setelah itu, kami bantu untuk mengangkat brand,” tukas Dito.
Dengan berbagai inisiatif yang dilakukan, Dito berharap dapat membantu UMKM untuk tumbuh dan berkembang menjadi brand lokal yang kuat dan memiliki daya saing tinggi.
“Kami akan terus melakukan pemberdayaan ini agar UMKM benar-benar memiliki fondasi yang kuat untuk berkembang,” pungkasnya.
