****************************************
PASURUAN |Nusantara Jaya News – Sebuah truk yang diduga memuat amunisi milik TNI dilaporkan terbakar di ruas Tol Gempol arah Pandaan, Senin malam (5/5/2025) sekitar pukul 21.30 WIB. Insiden ini sempat membuat panik para pengguna jalan dan menyebabkan ledakan yang terdengar keras hingga menyerupai suara petasan.
“Ledakannya seperti bunyi petasan,” ungkap Yanto, salah seorang pendengar Radio Suara Surabaya saat on air pada Senin malam. Keterangan itu diperkuat dengan laporan visual dari warganet yang menunjukkan kobaran api cukup besar disertai suara ledakan berulang.
Wahyu, petugas dari Jasa Marga Traffic Information Center (TIC) Wilayah Timur, membenarkan bahwa truk tersebut memang mengangkut amunisi. “Sudah dikonfirmasi, truk muat amunisi. Personel TNI juga membantu di lokasi,” ujar Wahyu dalam keterangannya.
Menurut Wahyu, petugas gabungan dari TNI, kepolisian, dan Jasa Marga segera dikerahkan ke lokasi untuk menangani kebakaran serta melakukan pengamanan di sekitar area terdampak.
Hingga pukul 22.45 WIB, akses jalan di sekitar lokasi kejadian masih ditutup total untuk alasan keamanan. Arus lalu lintas dari Surabaya menuju Malang atau Probolinggo diarahkan keluar melalui pintu tol Sidoarjo atau Porong. Sementara kendaraan dari arah Malang menuju Surabaya diminta keluar di exit Tol Pandaan, sedangkan dari arah Pasuruan diarahkan keluar di exit Bangil.
“Masyarakat yang akan menuju arah Malang maupun Probolinggo, bisa keluar gate Tol Sidoarjo atau Porong kemudian lewat jalur bawah. Untuk yang akan mengarah ke Surabaya, bisa exit di Tol Pandaan,” imbau AKP Derie Fradesca, Kasatlantas Polres Pasuruan.
Belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa maupun kerusakan lebih lanjut akibat insiden tersebut. Pihak berwenang masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran dan memastikan penanganan amunisi yang terbakar dilakukan secara aman.
Insiden ini menambah daftar panjang kejadian luar biasa di jalur tol wilayah Jawa Timur, sekaligus mengingatkan pentingnya prosedur keamanan ekstra bagi kendaraan pengangkut bahan berbahaya, khususnya militer. (Red)
