****************************************
Pamekasan |nusantara jaya news – Acara pembukaan Kaderisasi Tingkat Menengah (KTM) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jawa Timur di Pendopo Ronggo Sukowati, Pamekasan, Madura, pada Kamis (10/10/2024), diwarnai aksi protes dari sejumlah alumni dan pendiri GMNI Madura.
Aksi ini dipicu oleh kehadiran Taufadi, salah satu calon wakil bupati Pamekasan, yang dinilai berpotensi merusak proses kaderisasi GMNI.
Ali Gufron, pendiri GMNI Madura, mengkritik keras kehadiran Taufadi dalam acara tersebut. Ia menilai KTM seharusnya fokus pada penguatan gagasan dan pendalaman ideologi, bukan mencampurkan kepentingan politik.
“Kenapa malah mengundang paslon pilkada Pamekasan, apalagi mantan koruptor yang kini punya kepentingan politik di Pamekasan?” ujar Ali Gufron, yang akrab dipanggil Bos Pepeng.
Menurutnya, kehadiran politisi dengan latar belakang tersebut bertentangan dengan ajaran Marhaenisme yang dianut GMNI.
Baisuni, salah satu alumni GMNI Madura, menyatakan bahwa banyak alumni memilih untuk tidak hadir karena acara dinilai sudah tercemar oleh kepentingan politik.
“Acara yang seharusnya sakral dan bermartabat kini ternodai oleh kehadiran calon wakil bupati,” ungkapnya.
Protes ini menunjukkan adanya ketegangan terkait politisasi dalam acara kaderisasi GMNI, yang bertujuan untuk menjaga kemurnian ideologi tanpa terpengaruh kepentingan kekuasaan. (Red)
