****************************************
Denpasar |nusantara jaya news – Hasil Survei Perkembangan Properti Komersial (PPKom) menunjukkan bahwa harga properti komersial di Bali mengalami peningkatan signifikan. (28/2)
Indeks Harga Properti Komersial (IHPC) Provinsi Bali pada triwulan IV 2024 tercatat di angka 122,13, atau tumbuh 8,46% secara tahunan (yoy) dibandingkan triwulan yang sama di tahun 2023 dengan indeks sebesar 112,61.
Kenaikan harga ini terutama didorong oleh meningkatnya harga sewa properti ritel dan apartemen yang masing-masing tumbuh 14,70% (yoy) dan 8,03% (yoy). Sementara itu, harga sewa properti hotel dan perkantoran juga meningkat masing-masing sebesar 8,36% (yoy) dan 5,06% (yoy).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, menjelaskan bahwa lonjakan harga ini sejalan dengan peningkatan permintaan properti di Bali. Indeks Permintaan Properti meningkat sebesar 4,18% (yoy) pada triwulan IV 2024. Kategori properti dengan kenaikan permintaan tertinggi adalah sewa ritel yang melonjak 38,68% (yoy) dan sewa perkantoran yang naik 23,94% (yoy).
Tren positif ini juga sejalan dengan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Bali dalam sektor real estate sebesar 2,42% (yoy) pada triwulan IV 2024.
Di sisi pasokan, Indeks Pasokan Properti Komersial tumbuh terbatas sebesar 2,32% (yoy), sedikit melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencatat pertumbuhan 3,08% (yoy). Peningkatan pasokan terutama terjadi pada kategori apartemen dan ritel.
Bank Indonesia terus mendorong pertumbuhan properti yang berkualitas dengan memperkuat kebijakan makroprudensial, termasuk Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM). Langkah ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan serta memastikan pemantauan harga, pasokan, dan permintaan properti yang lebih akurat. (Red)
