****************************************
Tabanan |Nusantara Jaya News – Hari raya kuningan yang jatuh pada sabtu, 29 November 2025 tahun ini, kembali menggelar kegiatan “Kuningan Mesuryak (bersorak)”. Ratusan warga dari desa Bongan berkumpul untuk melaksanakan ritual yang terjadi setiap 6 bulan sekali ini.
Menurut salah satu warga desa Bongan, Nengah Mantra, menjelaskan kegiatan ritual ini merupakan tradisi turun temurun yang bertujuan ucapan mengantarkan leluhur kembali ke alam baka dengan sukacita, tradisi ini mempererat tali persaudaraan antar warga melalui kegiatan melempar dan merebut uang.
” Acara ini bentuk ucapan terimakasih kepada leluhur, menggambarkan kemakmuran dan rasa syukur atas keselamatan dan berkah yg diterima dari leluhur, “jelas Nengah Mantra.
Acara diawali dengan sembahyang di pura keluarga atau pura khayangan tiga di desa, yang dilakukan secara bergilir dari satu rumah ke rumah lainnya. Selanjutnya Seseorang yang dituakan dalam keluarga atau masyarakat akan melemparkan uang (kertas atau receh) ke udara, kadang disertai dengan sesajen berisi beras dan uang.
Anggota keluarga dan masyarakat lain kemudian berteriak “mesuryak” (bersorak) sambil berebut menangkap uang yang dilemparkan. Mesuryak dilakukan dengan sukacita.
Salah satu warga Ni Nyoman Widnyani nampak melempar uang ke udara. sontak saja seluruh keluarga atau warga yang hadir berebut uang yang berjatuhan di tanah.
Acara yang sudah berlangsung puluhan tahun ini, dahulu menggunakan uang kepeng, kini diganti dengan uang kertas dan koin pecahan rupiah, yang jumlahnya disesuaikan dengan kemampuan ekonomi keluarga.(tik).
