****************************************
Samosir | Nusantara Jaya News – Sebuah video viral yang menunjukkan seorang anak kecil menangis histeris sambil menyebut nama Tuhan menjadi perhatian publik di media sosial. Video tersebut diunggah oleh akun Facebook @Sinta Sihotang dan mendapatkan banyak dukungan serta simpati dari warganet.
Kejadian tersebut diketahui terjadi di Desa Unjur, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, pada Rabu (15/1/2025). Anak kecil dalam video itu menangis karena rumah keluarganya, milik Darma Ambarita, dirusak oleh sekelompok pelaku yang diduga berjumlah lima hingga enam orang.
Kuasa hukum korban, Dr. Ramces Pandiangan, SH, MH, menjelaskan bahwa para pelaku, yang dipimpin oleh seseorang berinisial T.O. Ambarita, melakukan tindakan perusakan dengan menggunakan alat berat berupa ekskavator. Mereka menggali lubang besar di sekeliling rumah korban hingga mencapai lebar dan kedalaman 5 meter, yang mengisolasi keluarga korban secara total.
“Para pelaku bertindak sangat sadis, tidak menghiraukan tangisan histeris anak korban yang masih balita. Tindakan ini membuat keluarga korban harus berenang setiap kali ingin keluar rumah,” ujar Dr. Ramces.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa tindakan ini telah melanggar sejumlah pasal hukum, termasuk Pasal 406 KUHP tentang perusakan dan Pasal 333 KUHP tentang perampasan kemerdekaan seseorang.
Harapan Keadilan
Dr. Ramces mendesak Polres Samosir untuk segera menangkap para pelaku dan memproses mereka secara hukum. Menurutnya, tindakan perusakan dan isolasi ini tidak hanya melanggar hak privasi keluarga korban, tetapi juga mencederai kemanusiaan.
“Rumah adalah hak privasi yang dijamin oleh UUD 1945 Pasal 28A, 28J. Tidak ada yang berhak merampasnya dengan cara-cara yang melanggar hukum. Kami meminta Polres Samosir bertindak cepat untuk memberikan keadilan bagi keluarga korban,” tegasnya.
Kasus ini telah menuai perhatian luas dari masyarakat, yang berharap agar pihak berwajib dapat segera menindaklanjuti laporan korban dan menangkap para pelaku untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. (Red/SPT)
