****************************************
Sidoarjo |Nusantara Jaya News — Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Jawa Timur menggelar kegiatan Diskusi Publik dengan tema “Jawa Timur Sedang Baik-Baik Saja”, Kamis (28/8/2025) pagi, di Asmaya Ballroom lantai 5 Hotel Premiere Place, Jalan Raya Juanda, Sidoarjo.
Acara yang dimulai pukul 11.00 WIB tersebut menghadirkan empat narasumber berkualitas, yakni Dr. Basa Alim Tualeka, Kunjung Wahyudi (Ketua FKKS Jawa Timur), Mat Mochtar (tokoh masyarakat Jawa Timur), serta Heru Satriyo (Ketua MAKI Jatim) yang sekaligus bertindak sebagai moderator utama.
Selain para narasumber, acara ini juga dihadiri oleh Ketua KADIN Jawa Timur, Sutadi, tokoh masyarakat Surabaya, serta perwakilan BHS Sonny Wibisono. Turut hadir pula sejumlah Ketua LSM, Ormas, Aliansi Masyarakat dan Pemuda, serta puluhan insan pers yang mengikuti jalannya diskusi dari awal hingga penutupan.
Dalam sesi pembuka, Heru Satriyo menegaskan bahwa Jawa Timur saat ini berada dalam kondisi baik dan kondusif. Ia menekankan pentingnya penolakan bersama terhadap hoaks, kekerasan, dan narasi provokatif yang kerap dikemas dengan framing negatif.
Sementara itu, Kunjung Wahyudi dalam paparannya membahas secara kritis isu pungutan liar (pungli). Menurutnya, isu tersebut kerap dimanfaatkan dengan framing hoaks yang tidak sesuai dengan regulasi penyerta. “Pemahaman harus diluruskan agar masyarakat tidak terjebak dalam narasi yang menyesatkan,” tegasnya.
Dr. Basa Alim Tualeka menambahkan perspektif filosofi kebangsaan dengan menjabarkan pentingnya harmonisasi dalam kehidupan berbangsa. Ia mengulas bagaimana pola pikir masyarakat seharusnya diarahkan untuk memperkuat persatuan di tengah beragam tantangan sosial.
Dukungan juga datang dari Ketua KADIN Jatim, Sutadi, yang menyatakan bahwa kondusifitas Jawa Timur sangat penting demi kenyamanan dunia usaha. “Kondisi yang aman dan damai akan memberikan kepastian bagi pengusaha untuk berinvestasi di Jawa Timur,” ujarnya.
Diskusi publik ini kemudian ditutup dengan deklarasi bersama seluruh peserta yang meneriakkan slogan:
“Jawa Timur Damai, Aman, Nyaman, dan Sejahtera. Jawa Timur Bangkit Bersama Menuju Gerbang Baru Nusantara.”
Deklarasi tersebut menjadi simbol komitmen masyarakat Jawa Timur untuk melawan provokasi, hoaks, serta narasi berbasis asumsi yang berpotensi merusak persatuan.
Dalam penutupnya, Heru Satriyo dengan penuh semangat menekankan pentingnya menjaga marwah Jawa Timur. Ia menyerukan agar seluruh masyarakat bersatu menjaga kehormatan Provinsi Jawa Timur, termasuk mendukung kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur. “Lawan, lawan, dan lawan semua narasi provokatif yang berbasis framing negatif,” tegas Heru. (Red)
